Yanii's fav stories♡♡
6 stories
Parade Ngengat by lumelux
lumelux
  • WpView
    Reads 1,039,298
  • WpVote
    Votes 132,012
  • WpPart
    Parts 49
Jadi begini. Mbak Laras yang merupakan mahasiswi jurusan Biologi jadi-jadian berpapasan takdir dengan Mas Yanu, mahasiswa Sastra Inggris yang diam-diam suka menulis puisi. Ini romansa anak muda yang sederhana, suatu proses jatuh cinta. Namun, mungkin pembaca akan menemukan satu dua hal, entahlah, dari sudut pandang orang-orang yang harusnya tak berhak mendapat kisah. (R+15)
Give Me a Little Time (TAHAP REVISI)  by BaaaaaNaNa
BaaaaaNaNa
  • WpView
    Reads 67,622
  • WpVote
    Votes 3,569
  • WpPart
    Parts 18
TAHAP REVISI
THE SCAR ✔ by tiwimustar
tiwimustar
  • WpView
    Reads 3,234,404
  • WpVote
    Votes 245,004
  • WpPart
    Parts 40
SUDAH TERBIT DENGAN ENDING BEDA (INDI) PART MASIH FULL Hold, Hold on, Hold up to me Cause I'm a little unsteady A little unsteady Momma, Come here Approach, Appear Daddy, I'm alone Cause this house don't feel like home If you love me Don't let go ♫ Unsteady-X Ambassadorr♫ --------------------------------------- Beberapa Part diprivate untuk keamanan, silahkan lakukan prosedure seperti biasanya jika ingin membaca cerita ini.... Maaf untuk ketidaknyamanannya... Terima Kasih
Friendship Is Never Enough by mayalsa
mayalsa
  • WpView
    Reads 671,946
  • WpVote
    Votes 17,361
  • WpPart
    Parts 18
Temanku, Mungkin ini bisa mewakilkan betapa sulitnya aku berterus terang. Tentang apa yang sudah ku pendam sampai aku lupa entah sudah berapa lama, tentang apa yang sempat ku sangkal karena tak masuk akal, tentang apa yang kurasakan namun tak bisa kupahami. Berbekal keteguhan hati, aku menyukai temanku sendiri. Kau berkata padaku, menyukai teman adalah hal yang paling terakhir di muka bumi yang ingin kau lakukan. Tapi, kau tau? Itu adalah hal pertama yang ingin kulakukan saat kita memulai lagi dari awal, saat kita dipertemukan. Katanya, menyukai teman memang tiga kali lipat lebih sulit ketibang menyukai orang lain. Yang pertama, kau harus mempertimbangkan tindakanmu agar dia tidak menjauh. Kedua, kau harus tau dimana batasanmu. Ketiga, pilihan apapun yang akan kau ambil tidak ada bedanya, semua terasa salah. Tapi aku suka menghabiskan waktu denganmu, aku menyukai diam-diam menatapmu, aku senang tenggelam dalam perasaanku. Kadang aku bertanya, rasa macam apa yang sedang melanda? Ini tidak seperti pada umumnya, atau mungkin aku tidak tau diluar sana banyak aku-aku yang lain, yang merasakan seperti yang kurasa. Aku kira, aku sudah melupakan namun ternyata tidak. Karena terkadang kau muncul dari imajinasi yang ku ciptakan sendiri. Aku mencoba membiasakan diri dengan cinta yang lain, berkutat dengan tugas sepanjang malam, bekerja paruh waktu meski tak butuh. Semua sudah kulakukan sesuai yang ku mampu, namun kau selalu punya tempat di hatiku. Temanku, berbahagialah. Sebaik-baiknya bahagia manusia. Berdasarkan kisah nyata yang dikembangkan. Copyright MAYALSA 2016
LEADER (Sudah Terbit) by DeviJuniartiS
DeviJuniartiS
  • WpView
    Reads 2,240,814
  • WpVote
    Votes 83,173
  • WpPart
    Parts 29
(Squel Azahra) Ketua Osis, Ketua kelas, Ketua basket, Hampir semua Organisasi Di pimpin oleh Seorang "ZIDAN TENGKU ADNAN" Oleh sebab itu dia dijuluki "Leader " Di Sekolah.
PERFECT BAD COUPLE (TERBIT)  by DianYustyaningsih
DianYustyaningsih
  • WpView
    Reads 27,397,036
  • WpVote
    Votes 1,666,167
  • WpPart
    Parts 93
Beberapa detik tatapan mereka beradu. Athur menajamkan tatapan saat Milla terus menatap matanya. "Jangan berani tatap gue!" "Kenapa? Mata lo sakit?" Bukan mundur. Milla malah semakin maju. "Jangan lihat mata gue!" tegas Athur memalingkan wajah. "Oo jadi lo itu sakit mata? Atau mata lo ada beleknya ya? Dih jorok." "Diam!" Milla tersenyum menantang. Ia pindah posisi di depan Athur sehingga cewek itu semakin leluasa menatap mata Athur. Milla mempertajam penglihatan. Ia penasaran, memang ada apa di mata Athur. "Mata lo baik-baik aja. Gak merah tuh," ucapnya bak seorang dokter spesialis mata. Athur menunduk menatap mata Milla penuh amarah. "Minggir." Satu kata keluar penuh penekanan. Bukan Milla jika segera mundur saat ada hal yang menyenangkan. Milla malah semakin maju dan menatap mata beriris hitam pekat itu. "Jangan-jangan mata lo katarak ya. Atau malah mata lo punya virus menular jadi orang lain gak boleh lihat mata lo," ucap Milla bernada berlebihan. Sampai-sampai ia membelalakan mata, membuka mulut serta meletakkan kedua tangan di pipi. Emosi yang sejak tadi Athur kendalikan kini sudah di ujung tanduk. Baru kali ini ada orang yang berani menatap matanya. Bahkan sedekat ini. Apalagi baru kali ini kata-kata dingin Athur tidak mempan. Saat semua orang menunduk ketika Athur mengedarkan pandangan. Milla berbeda. Saat semua orang takut untuk berbicara dengan Athur. Milla berbeda. Dan saat semua orang diam ketika Athur berbicara. Milla berbeda. Tatapan Athur lurus pada mata Milla. "Gue akan buat lo nyesel berani tatap mata gue!" tegasnya bernada mengancam.