Favorit♡
3 stories
Rashita. by roteechoco
roteechoco
  • WpView
    Reads 336,179
  • WpVote
    Votes 19,408
  • WpPart
    Parts 50
"Anindhita bukan cantik, tapi dia manis. Anindhita bukan pintar, tapi dia rajin. Anindhita bukan cewek 'wah', tapi dia sederhana. Anindhita bukan pecinta kpop, tapi pecinta bahkan pecandu Baymax. Dan Anindhita beda dari yang lain." -Raskal Vardhana. "Raskal bukan bodoh, tapi dia malas. Raskal bukan suka nyari ribut, tapi suka ngangenin. Raskal memang badboy, tapi dia bukan playboy. Dan Raskal memang badboy saat dia gak disamping gue, tapi saat di samping gue dia selalu mencoba menjadi goodboy" -Anindhita Salsabila. Dan ini bukan cerita seperti Nathan yang selalu mendekati Salma. Bukan Dilan yang selalu menuliskan kata indah menyihir hati untuk Milea. Bukan Rolandara yang somplak. Tapi, ini adalah Rashita, Raskal Anindhita. Pasangan yang saling melengkapi. Melengkapi hanya dengan kesederhanaan kasih sayang dan cinta. Bukan dengan harta, uang, dan lainnya yang berkaitan dengan materi.
Weak Girl -Kth (NC 21+) by Bigbabyjungna
Bigbabyjungna
  • WpView
    Reads 2,174,116
  • WpVote
    Votes 49,097
  • WpPart
    Parts 16
"Digituin aja udah lemes" "Gitu aja pingsan" "Tapi gue suka kalo lo lemah gini" Bahasa non baku Bocah minggir!!!⚠️⚠️
PERFECT BAD COUPLE (TERBIT)  by DianYustyaningsih
DianYustyaningsih
  • WpView
    Reads 27,398,981
  • WpVote
    Votes 1,666,238
  • WpPart
    Parts 93
Beberapa detik tatapan mereka beradu. Athur menajamkan tatapan saat Milla terus menatap matanya. "Jangan berani tatap gue!" "Kenapa? Mata lo sakit?" Bukan mundur. Milla malah semakin maju. "Jangan lihat mata gue!" tegas Athur memalingkan wajah. "Oo jadi lo itu sakit mata? Atau mata lo ada beleknya ya? Dih jorok." "Diam!" Milla tersenyum menantang. Ia pindah posisi di depan Athur sehingga cewek itu semakin leluasa menatap mata Athur. Milla mempertajam penglihatan. Ia penasaran, memang ada apa di mata Athur. "Mata lo baik-baik aja. Gak merah tuh," ucapnya bak seorang dokter spesialis mata. Athur menunduk menatap mata Milla penuh amarah. "Minggir." Satu kata keluar penuh penekanan. Bukan Milla jika segera mundur saat ada hal yang menyenangkan. Milla malah semakin maju dan menatap mata beriris hitam pekat itu. "Jangan-jangan mata lo katarak ya. Atau malah mata lo punya virus menular jadi orang lain gak boleh lihat mata lo," ucap Milla bernada berlebihan. Sampai-sampai ia membelalakan mata, membuka mulut serta meletakkan kedua tangan di pipi. Emosi yang sejak tadi Athur kendalikan kini sudah di ujung tanduk. Baru kali ini ada orang yang berani menatap matanya. Bahkan sedekat ini. Apalagi baru kali ini kata-kata dingin Athur tidak mempan. Saat semua orang menunduk ketika Athur mengedarkan pandangan. Milla berbeda. Saat semua orang takut untuk berbicara dengan Athur. Milla berbeda. Dan saat semua orang diam ketika Athur berbicara. Milla berbeda. Tatapan Athur lurus pada mata Milla. "Gue akan buat lo nyesel berani tatap mata gue!" tegasnya bernada mengancam.