Second story Miss Raim and Her Brondong. Mencintai dan membenci secara bersamaan itu menyakitkan. Terlebih bila harus menahan cemburu.

"... Sorry ya. Kalau pun menikah, aku menikah dengan Kak Jaya. Kalo gak Brondong sekalian lebih baik daripada cowok lebay kayak kamu" Aku kemakan sumpah sendiri gara-gara efek patah hati. Pacar Brondong gak masuk kriteria manapun untuk jadi pasanganku. Tapi, siapa sih yang bisa nolak kalau Brondongnya bikin nyaman, care, pintar, dan ganteng kayak Taumingse -kata Pak Erte-.

Aku sebenarnya tidak menginginkan karunia ini. Iya, karunia bahwa aku memiliki otak mesum akut. Parahnya lagi, otak mesum itu bisa dibaca oleh seorang laki-laki yang hmm.. Anu.... Itu... Ah, baca aja deh yaaaa... -JangBina-