Umur kamu berapa? Sudah punya pacar? Kapan nikah? Temen kamu udah punya anak lho, nggak ada niat nyusul? Kerja terus kapan ke pelaminannya? Kaila merasa pertanyaan seperti itu lebih mengerikan dibanding nonton film horror sekalipun, semua orang terlalu sibuk bertanya mengenai masa depan. Sampai lupa bertanya pada diri sendiri, apa mereka sudah bahagia dengan hidupnya sendiri? Untuk ukuran seorang perempuan yang selalu merasa wild young and free, Kaila tak terlalu mempedulikan cemoohan orang. Yang terpenting adalah kalau ia hidup bahagia. Kaila, 26 tahun. Accountant, Jakarta, Hangout, Gossip, and Single.

#1 NOVELINDONESIA Dear Aletha Winter, even a white rose has a black shadow. P.s : Tragic shit, roller coaster also ninjas cutting onions. This story will break your heart in to pieces. So, r u ready? © Copyright 2017, NOIR13.

"Menikah dengan klienku sendiri? Seorang wedding organizer sepertiku pada akhirnya menikah dengan pria yang ternyata calon suami sahabatku?" -Floragita "Wanita itu. Orang yang mengurus segala keperluan pernikahanku dengan calon istriku ternyata yang pada akhirnya harus kunikahi. Mungkin takdir yang indah." -Bagas Pramesti Hartodirjo

Setelah gadis yang dicintainya memilih untuk meninggalkannya dan menikah dengan pria lain. Erwin Ivander memilih untuk kembali ke tanah air. Hingga akhirnya malam itu, ia bertemu dengan Kayla Aryasatya. Seorang gadis angkuh yang menganggap remeh semua laki-laki. Termasuk Erwin yang telah mendapatkan perlakuan tidak terduga yang membuat harga dirinya sebagai laki-laki dihempaskan ke dasar jurang. Membuat dirinya tidak menyukai gadis itu meski kecantikannya sangat luar biasa. Sayangnya dari pertemuan itu berlanjut ke pertemuan berikutnya. Apakah ini yang dikatakan jodoh atau takdir cinta? Ataukah hanya permainan cinta? _Written by Ulianne_ (September 2016)

[Dalam proses penerbitan] Highest rank #10 romance Highest rank #9 romance 210717 About Thalia Tjandrawinata & Bryan Crawford Part 1-10 = Public Part 11 - end = Private Andai kita bisa menyetir hati kita sendiri, maka kita tidak akan merasakan perihnya patah hati dan kita tidak akan merasakan apapun selain rasa bahagia. Sekarang, apakah perasaan ini patut di perjuangkan padahal kita tahu tidak akan ada kita? Thalia Tjandrawinata sadar kalau dia tidak akan pernah mendapatkan Bryan Crawford. Dan ia juga selalu mengatakan kepada dirinya sendiri untuk tidak memperjuangkan sesuatu yang memang bukan miliknya. Tapi saat ia tahu apa yang tengah dihadapi oleh Bryan, apakah Thalia tetap memilih untuk diam tanpa memperjuangkan perasaannya? Sayangnya, tidak pernah ada yang tahu hal gila apa yang bisa diambil oleh seorang wanita yang menganggap pria itu sebagai 'dunianya'. MargarethNatalia ©2017. All right reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, mechanical, electronic, photocopying, recording or otherwise without the prior written permission of the author. This book is a work of fiction. Any resemblance to persons living or dead, or places, events or locales is purely coincidental. The characters are productions of the author's imagination and are used fictitiously.

Alia yang baru saja diselingkuhi oleh pacarnya bertemu dengan Bastian yang tiba-tiba mengajaknya menikah. Di sela kerunyaman bahtera rumah tangga mereka, keduanya mencoba untuk mengungkap pelaku pembunuhan ayah Bastian. *** Sembilan tahun bukanlah waktu yang singkat, rasa sakit hati karena diselingkuhi kekasihnya membuat Desthalia Gayandra kehilangan akal sehat dan berniat untuk bunuh diri. Pada detik terakhir sebelum Alia benar-benar meninggalkan dunia, ia diselamatkan oleh Bastian Angkara Benazir. Laki-laki yang selalu bertindak semaunya, tetapi di sisi lain begitu misterius. Alia berusaha menghindar. Namun, benang takdir semakin menjeratnya dan membuat Alia terjebak di dalam sebuah kesepakatan yang diciptakan oleh Bastian, yaitu menikah selama empat bulan dengan laki-laki itu... Andai saja, ia tidak mengenal laki laki itu. Andai saja, ia tidak teseret ke dalam masalah laki-laki itu. Andai saja, ia tidak kehilangan akal, ketika laki-laki itu memberi penawaran paling gila di sepanjang hidupnya yang membawanya pada titik sekarang.