Bukan cerita fiksi, hanya catatan tentang baby Kia dari proses melahirkan sampai segala hal terkait merawat bayi ❤️

[Romance | Office | Spiritual] - Bahasa Baku. Orang menyebutnya dingin, kejam, sukses, tampan dan kaya raya, tapi siapa yang menyangka kalau kehidupan lelaki 32 tahun itu ternyata dieksploitasi oleh papanya sendiri. Disuatu malam dia benar-benar sudah putus asa dan berniat untuk mengakhiri hidupnya. Siapa yang tahu dengan rencana Tuhan, Ye Jun yang hendak menjemput mati malam itu, mengetahui fakta bahwa gadis yang menolongnya ternyata bekerja di perusahaan Adhitama Nusantara, yang beberapa hari lalu proyek kerja samanya sempat Ye Jun tolak. Dia mempunyai satu alasan untuk tetap hidup dibawah tekanan sang papa. Ye Jun ingin membalas kebaikan Yumna, gadis berdarah Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan senyumnya. Tapi papanya semakin gila, terus mendesak Ye Jun agar menikah dengan anak pemilik perusahaan otomotif terbesar di Jepang. Gila harta dan takhta, itulah Kim Yeon Jin, tanpa sadar dia sudah menyiksa putranya sejauh ini, bahkan masa depan Ye Jun pun harus dia yang menentukannya. Sedangkan Ye Jun perlahan jatuh cinta kepada umat Tuhan yang lain, berbeda negara, bahasa dan status sosial masih bisa diperjuangkan, namun bagaimana jika berbeda keyakinan? Cerita ini aku rombak habis dengan judul baru. Judul lamanya SARANGHAE UKHTY. 12 Januari 2020 versi lama. 10 November 2025 versi baru.

[Novel ini dibuat bersama-sama dengan Komunitas PraKita.] Asa yang urakan dipertemukan oleh kakek gelandangan bermulut dan berperangai toxic. Beliau mengumpat, mencaci, dan tidak segan menyakiti. Dalam sorotnya yang tua, mengakar kuat perasaan dendam dan benci. Entah alasan apa, entah hal apa yang terjadi. Namun, siapa yang menyangka jika kakek yang kerap dipanggil Kakek Sur itu terkait kisah dengan sang ayah? Sejauh ini, Asa mengenal ayah sebagai sosok yang kalem, agamis, dan agaknya nyelekit sebab menyimpan belati tajam di mulutnya. Alih-alih mempunyai segudang misteri masa lalu kelam yang saking kelamnya membuat Asa merasa itu hanyalah buruknya mimpi. Pertemuan Asa dengan Kakek Sur memantik sebuah perjalanan panjang. Perjalanan panjang bersama asa yang ia pegang kuat dalam mengungkap misteri masa lalu sang ayah. "Masa lalu kelam macam apa itu, Ayah?" P.s. semua ilustrasi gambar dalam cerita, termasuk cover, diambil dari Pinterest dan diedit by myself.

(⚠️FOLLOW dulu sebelum membaca) ~~ Sebuah usaha untuk memperbaiki.

"Om cinta itu kayak gimana sih?" tanya Syifa dengan polosnya sembari memakan es krimnya. Tristan menatap Syifa dengan bingung, "Kok kamu nanya kayak gitu?" "Gak papa penasaran aja," balas Syifa. Tristan tersenyum seraya menatap Syifa. "Yang pasti cinta itu bisa datang pada siapa saja dan kapan pun itu. Cinta juga gak memandang umur, sekalipun perbedaan umur antar pasangan cukup jauh itu juga bukan halangan," Jelas Tristan. "Terus cinta pertama Om siapa?" tanya Syifa lagi. "Mama Om," jawab Tristan membuat Syifa mendelik. "Bukan yang itu Om!" "Kepo," balas Tristan membuat Syifa memberenggut kesal.

Mariposa kini selalu bersamanya. Mariposa selalu memencarkan keindahannya. Namun, sampai kapan Mariposa selalu bisa bersamanya? Sampai kapan Mariposa akan selalu indah? Apakah Mariposa tetap terlihat indah jika dia pergi? Mari kita mulai perjalanan baru Mariposa.

Kisah Nyata✨ ✨✨ Tak akan kamu temukan kisah cinta anak remaja di sini. Tak akan juga kamu temukan kisah yang mengandung humor di sini. Jika kamu mau membacanya, silakan siapkan buku kecil, catat semua pelajaran yang kamu dapatkan dari kisah seorang gadis kecil yang akan membuatmu melihat sudut lain dari arti tersenyum. Jadikan pelajaran, dari duka masa lalu seseorang. Sebab, pelajaran terbaik dalam hidup adalah belajar dari masa lalu. Kisah sederhana yang ditulis berdasarkan kisah nyata. Semoga bermanfaat~ Palembang, 5 November 2020🌻

Namanya Alissa Zunaira Madani. Perempuan berusia dua puluh tahun yang baru ingin memulai langkahnya dengan menulis. Karya pertama telah rilis dan berhasil di terima oleh khalayak. Hari di mana karya itu terbit, di sana kisah Madani di mulai. "Apa pun yang kamu inginkan akan saya berikan jika kamu mau menerima tawaran ini." Awalnya Madani menolak, namun karena mengingat Ayahnya yang masih membutuhkan banyak biaya untuk pengobatan di rumah sakit, akhirnya Madani menyetujui tawaran itu. Selama tiga puluh hari Madani banyak menemukan hal baru. "Saya terima tawaran anda asalkan anda mau membayar semua biaya pengobatan ayah saya di rumah sakit," balas Madani setelah dua hari email itu masuk ke akunnya. 🌼🌼 Palembang, 2 Mei 2020 (mulai) Palembang, 18 Agustus 2020 (Selesai)