Katanya, aku genius dan hidupku kelewat serius. Padahal aku tidak merasa seperti itu. Oke, aku memang pernah menggelar pentas tunggal dari drama Shakespeare yang semua dialognya kuubah sendiri jadi bahasa Jawa waktu aku kelas lima SD. Waktu kelas empat SD, aku selesai menghafal seluruh isi KBBI. Aku bisa berbicara dalam bahasa Sansekerta dan memahami isi prasasti semudah orang-orang memahami isi majalah. Koleksi piala dan medali olimpiadeku (baik akademik maupun non-akademik) mungkin lebih banyak dari jumlah perempuan yang dilirik Zeus. Aku masih kelas sepuluh, tapi aku sudah iseng-iseng ikut beberapa TO SBMPTN, dan dapat nilai paling tinggi di antara anak-anak kelas dua belas. Dan banyak hal lainnya. Tapi menurutku, masih banyak hal yang belum kulakukan. Dan aku selalu merasa tidak puas kalau belum mencoba hal baru. Aku selalu penasaran. Namun, tidak pernah terpikirkan olehku, bahwa suatu hari, akan ada seseorang yang berkata bahwa aku harus mencoba jadi cewek normal. Jangan terlalu serius. Katanya, jadi remaja normal itu asyik. Nah, sudah kubilang kan, aku selalu penasaran? --- #10 in Teen Fiction [23/07/16] [cover by me + prohngs lol]

#56 in Teen Fiction [25/05/16] [] Warning: Cerita ini belum diedit. Masih banyak kalimat tidak efektif, kata tidak baku, kesalahan tanda baca, dsb, dsb.... Kerusakan mata ditanggung sendiri ya wkwkwk --- Alasan mengapa aku tidak setuju menjadi penjaga perpustakaan keluargaku: 1. Aku masih enam belas tahun. 2. Yang berarti, aku masih remaja dan seharusnya menikmati masa mudaku. 3. Namun, waktuku malah dihabiskan untuk mencatat nomor-nomor buku perpustakaan keluargaku sendiri! 4. Sepulang sekolah aku tidak bisa nongkrong dengan sahabatku. (Bisa sih, tapi di perpustakaan, dan bagiku itu sama sekali bukan nongkrong.) 5. Ini pekerjaan yang sangat membosankan, omong-omong. Tapi, tahu yang paling parah? Aku harus membiasakan diriku menghadapi cowok paling datar sedunia!

sendu menjiwa, luka ternganga, hati terbaca

Tik tok tik tok "Suara itu menghantuiku" Semenjak Vino hadir, hidup Calista menjadi berubah. Kehadirannya yang tidak terduga juga membuat Calista semakin bingung akan situasi ini. Di satu sisi kedatangannya membawa kebahagiaan tetapi di sisi yang lain, ia juga mendapat ketakutan. Ketakutan akan sosok yang hadir tepat satu hari setelah Calista mengenal Vino. Apakah Vino yang menyebabkan kehadiran sosok itu? Ataukah justru Vino yang akan menjadi penyelamatnya? *** Ini adalah petualangan seorang remaja SMA yang bertemu dengan seseorang yang secara tidak langsung mengubah hidupnya. Kisah antara cinta, persahabatan dan waktu. #33 in adventure [2-1-18] #51 in adventure [14-1-18] #62 in adventure [29-12-17]

Ini hanyalah cerita rumit yang sederhana. Bacalah, maka kamu akan mengetahui sebuah kisah remaja-remaja penyuka bintang yang sedang dirundung segala gundah untuk melawan sendiri perasaan yang entah bagaimana bisa tumbuh seliar ini. Kenanglah, maka perasaanmu akan melayang diantara gugusan bintang paling terang di langit malam ini. "Kamu itu kayak bintang aja, deh. Indah banget, sampai dengan mudahnya aku jatuh ke hatimu. Tapi kamu juga mudah dilupakan, karena bintang di langit nggak cuma kamu doang." [Part 1-4 sedang dalam tahap revisi. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya]