Si Soleh dan Sang Bidadari [SELESAI]
RaliaAkma_17
- LECTURAS 25,899
- Votos 3,275
- Partes 34
Mami bilang, menikah itu selama nya, maka menikah lah dengan laki-laki yang kamu ridhoi agama dan akhlaknya.
Dan aku sudah memutuskan untuk menikah dengan laki-laki yang soleh orang nya.
Aku tidak tahu, di sini, aku yang salah mengucapkan atau mami yang salah pengertian. Karena aku yakin kalimat itu sudah sangat jelas maknanya. Tapi, kenapa paham mami malah melenceng dari maksud ucapan ku itu.
"Bukannya dia sesuai sama kriteria kamu, ya, Wa? Orangnya Soleh, baik, perhatian pengertian, sayang perempuan."
Sabar, Wa, sabar.
"Mamiiiii, aku memang bilang yang penting orangnya soleh, tapi bukan yang namanya Soleh."
****
"Menikah karena perjodohan itu gak semengerikan yang kamu bayangkan, Wa."
Dari kepolosan dan kengebetan mami agar anaknya menikah, aku belajar satu hal.
Menikah dengan restu orang tua adalah hal yang paling menenangkan, melihat kebahagiaan dalam wajah mami dan senyum papa mengenai sudut hatiku.
Namun, mereka tidak merasakan satu hal.
Menikah karena perjodohan memang tidak menakutkan, tetapi menikah disaat hati sedang mencintai seseorang, itulah yang menyeramkan.
***
"Kita hanya butuh separuh hati untuk saling mencintai."
Salahuddin Al Ayyubi.
-----***-----