Kisah seorang santri di salah satu ponpes yang menjadi pengagum rahasia gusnya. Perbedaan Status bukan penghalang untuk saling mencintai -Gus Ahyar- ***** MOHON PERHATIAN ❗ 1. FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA🍃 2. VOTE KOMEN JANGAN LUPA ❗ 3. CERITA BELUM DI REVISI. JIKA ADA KESALAHAN KATA, MOHON DIMAKLUMI 🙏 4. SAYA TIDAK PERNAH MEMPUBLIKASIKAN CERITA INI DI APLIKASI LAIN SELAIN WATTPAD. JIKALAU ADA CERITA INI DI APLIKASI LAIN,BERARTI ITU SUDAH DI PLAGIAT 😤 5. TERDAPAT KATA KASAR NAMUN ADA SEDIKIT ILMU TAMBAHAN. PEMBACA DIHARAPKAN BISA MENGAMBIL HIKMAH YANG BAIK. Start : 27 April 2020 Finish : 02 November 2020 Banyak Typo bertebaran... 🙏 Tokoh : • Gus Ahyar • Ning Zahra • Gus Ali • Dea

Perjalanan seorang mantan gadis tomboi yang ingin tahu hukum menutup aurat dan mencari tahu kebenaran tentang cadar. Berbagai cobaan hidup ia hadapi, bukan hanya dari caci dan makian, tapi juga ia diuji dari virus merah jambu yang menyerangnya di tengah keistiqomahan dalam mempertahankan menutup aurat. Bagaimana kisah lika-liku perjalanan gadis ini ? Selengkapnya baca di Novel by @tettyseptiyani02 Cadarku BUKAN Teroris

SUDAH TERBIT!!! #1 in spiritual (20-05-2018)

(Squel Azahra) Ketua Osis, Ketua kelas, Ketua basket, Hampir semua Organisasi Di pimpin oleh Seorang "ZIDAN TENGKU ADNAN" Oleh sebab itu dia dijuluki "Leader " Di Sekolah.

Seorang gadis tomboy masuk pesantren? Bagaimana dia akan betah dipondok? Akan kah dia berubah menjadi lebih baik lagi? Mau tau carita langsung baca aja! Dibuat : 4 April 2019 End : 6 Maret 2022

Apa yang kalian fikirkan pertama kali saat mendengar nama Fatimah? Gadis alim? berkerudung? pintar agama? Huft... itulah yang selalu orang pikirkan saat berkenalan denganku, tapi percayalah aku tak sesempurna itu. Aku hanya gadis SMA biasa yang juga suka bersenang-senang, tapi orang tuaku berpikir lain. Mereka ingin aku hidup sebagai gadis alim seperti dengan namaku. Saat itulah aku merasa dibuang di sebuah pondok pesantren di pelosok Jawa Timur, terkekang dalam aturan kolot yang membuatku frustasi. Tapi semua berubah saat hatiku mulai terpaut pada seorang Azmi Iskandar, pria alim itu menorehkan desir menyenangkan dalam hatiku. Aku mengaguminya dalam diam, hanya mampu mengungkapkan segala isi hatiku melalui surat untuknya.

Cerita yang berkisah mengenai dua insan yang saling memendam rasa satu sama lain dan saling mendoakan agar diizinkan untuk bisa bersatu. #add dulu baru bacaa👌, kalo gak add nanti bakalan nyesel.

Pernahkah kalian merasa sangat lelah untuk menunggu kedatangan seseorang yang selalu kalian sebut namanya dalam doa? Perihal cinta, wanita memang identik dengan moment penantian atau menunggu kepastian. Ya, ini memang terjadi karena fitrah wanita adalah menanti, menunggu dan menjemput cinta yang datang padanya. Seperti halnya aku, menunggunya dalam diam, aku hanya bisa memperjuangkan lewat doa-doa disepertiga malam. Entah nantinya kisahku berakhir dengannya atau tidak, aku hanya ingin berterimakasih padanya karena sudah menjadi topik terindah dalam setiap perbincangan dengan Rabb-ku. Jangan lupa Vote&Coment. #1 in Islami #6 in Islami #5 in Islami #4 in Islami SUDAH TERBIT, BEBERAPA PART DIHAPUS

Telah Terbit ✅ Untuk pembelian buku bisa langsung chat di akun instagram @ptraynwr Tersedia di Toko Online "Shopee" search "Cinta dalam Diam Putri Rahayu" kelebihan versi cetaknya (Setelah beberapa bulan revisi) 1. Karena dulu bikinnya pas SMA jadi bahasanya masih berantakan dan versi cetaknya insya Allah sudah lebih teratur. 2. Author nambahin extra part yang mengandung bawang (Tidak ada di versi online manapun! Hanya ada di versi cetaknya). 3. Terdapat teka-teki di pertengahan cerita. 4. Sudah tidak monoton karena diselipi konflik yang tidak terlalu berat. 5. Alur endingnya 100% berubah.

"apa? Menikah?" "kamu sudah gila?" teriak Denis frustasi "kamu kira aku juga mau menikah dengan mu? Ha?" "lebih baik aku benar-benar gila" balas sekar membara # Menerima mu kembali adalah aib bagi ku. Tapi melepas mu, seperti melepas separuh jiwaku. Aku akan menerima mu, tak peduli siapa engkau di masa lalu mu. Semoga engkau mau menerima ku pula.