[End] Angannya menjadi sebuah karya, namun nyatanya ia hanyalah rangkaian takdir, takdir yang berusaha dilupakan. "Jian pengen deh, ulang tahun, dapat pelukan dari Papa, Mama, Kak Jovan dan Kak Jerian...." Start - 2021, february 21 End - 2021, October 9

[COMPLETED] [BELUM DI REVISI] "Sesakit itu ya, Hen? Maaf gua gak bisa lakuin apa-apa saat lo kesakitan. Maafin gua, Hen." "Lo cari cewek sana, biar ada yang lo bucinin. Biar lo gak cuma fokus sama gua." Mereka kembar seiras. Saling menyayangi, saling melengkapi, saling melindungi dan saling peduli. Akan tetapi, apakah kebersamaan itu akan terus terjalin seiring berjalannya waktu?

Bagi Radika melamar kekasih di kapal pesiar sebuah momen indah yang nanti ketika mereka menikah, lalu menua bersama akan terus teringat di kepala. Sayangnya malam di mana lamaran itu berlangsung tiba-tiba Jesi- kekasih Radika menolak lamaran di depan banyak orang dengan alasan ingin mengejar karir yang sedang Jesi bangun. Mencoba meminta penjelasan, marah, dan akhirnya ia berlari ke sebuah bar di dalam kapal pesiar. Menghabiskan malamnya di sana, sampai akhirnya keesokan hari ia tidak sengaja menemukan syal bercorak mawar tertinggal di kamarnya. Elsa Letashia bermaksud berbaik hati dengan pamannya bernama Joy, meminjamkan uang deposito yang harusnya untuk berinvestasi Janjinya pukul delapan malam dikembalikan, Elsa mencoba menunggu dan diawasi oleh pria bernama Dylan Chan orang suruhan Mediana- Ibu dari Radika Pervaiz.

"....Amerta berarti abadi, sama seperti takdir tuhan untuk Renjun" "Pa? Renjun mau makan malem bareng papa lagi boleh?" Menceritakan kepahitan hidup yang ditakdirkan pada Huang Renjun, putra haram dari sang ayah membuat Renjun harus merasakan pahitnya hidup. Ketika orang-orang di lingkungan sekolahnya iri dengan kemewahan yang mereka lihat dari seorang Renjun, Renjun malah meng-irikan sebuah keluarga harmonis seperti sahabatnya. Dan lagi, Renjun harus menyiapkan hatinya dan mulai menentang takdir dengan mencintai seorang gadis muslim berkebutuhan khusus. Asmara, keluarga, persahabatan, keadilan, semuanya berbaur menjadi satu menciptakan sebuah cerita abadi. "Renjun itu sempurna untuk menjadi seorang anak, tapi Tuhan menempatkan Renjun di keluarga yang salah" -Haechan "Jika kamu lelah, maka kamu harus bertemu dengan Renjun karna dia akan mengajarimu apa lelah yang sebenarnya" - Jaemin "Renjun? Dia punya sejuta kesempurnaan namun di pandang menjadi beban" -Jeno "Renjun melawan semesta dengan mencintai gadis muslim seperti Sia" -Jisung "Dia pembenci banyak uang haha" -Chenle "............." -Sia "Siwoo gua suka sama lo" -Nara A story by @filiananur_

Fidhel Erlano, dia adalah remaja tampan yang selalu berteman dengan luka, dan bersahabat dengan rasa sakit yang tiada habisnya. Dia, di pijak paling berbahaya milik dunia, tak mampu melangkah kemana-mana, karena yang ada hanya akan tenggelam di lautan nestapa. Ia punya asa, tapi takdir seolah menentangnya, melarang keras dirinya untuk bahagia. Meski begitu, Fidhel adalah pembohong yang sebenarnya. Senyum palsu itu mampu menipu banyak pasang mata, mengatakan dirinya baik-baik saja adalah alibi terbaiknya untuk menguatkan tubuh ringkihnya. Fidhel tidak ingin orang lain tau penderitaannya. Dia hanya diam, memendam kesakitannya sendirian. Setidaknya, walau ia tak pernah tau kapan Tuhan akan menghentikan waktunya, tetapi Fidhel akan memanfaatkan masa yang tersisa. Menggenggam erat apa yang ia punya sebelum semua itu lepas dari jangkauannya. Cover By : @AndiSntaa_

"Bun, Abi udah ketemu ayah" "Gak nyangka abi juga ternyata punya abang"

Abi sayang ghea, abi juga sayang vanya. Walaupun sayang abi pada vanya hanya sebatas teman, terkadang ghea sering merasa tidak berarti karna perlakuan abi yang selalu mengutamakan vanya. Ingin tau rasanya jadi perempuan yang pacarnya lebih mementingkan kebahagiaan perempuan lain? °°° Warning! Cerita ini banyak mengandung bawang + mengundang emosi 😸 [MINI SERIES ABIGHEA TAYANG 17 SEPTEMBER DI APLIKASI GENFLIX] [Sudah diterbitkan] [Part masih lengkap] a teenfiction by Karina_aolia

Semua tentang Dunia Mars yang aneh dan ajaib.

"sialan! kau yang membunuh anakku!" "pembunuh! mati saja sana!" "Ayah....Bunda....bukan aku!"

Dia Eksan. Manusia yang pandai tentang bersandiwara, manusia yang pandai untuk menutup lara, dan manusia yang pandai untuk berbagi tawa. Ada lara dibalik binar itu Ada duka dibalik tawa itu Namun ia hanya diam, menikmati bagaimana lara menusuknya, menahan api dengan tawa untuk penyangga. Karena Eksan sadar sang mentari hanya bertugas memancarkan cahayanya tanpa perlu mempertontonkan gelapnya.