Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. ❤️ Suli seorang gadis desa yang berangan-angan menjadi staf ahli kesehatan. Perawat, bidan atau apapun asal berhubungan dengan perban dan darah ia menyukainya. Namun, sayang. Ketidakmampuan biaya membuatnya gagal untuk menggapai semua. Karena cita-cita hanya bisa diraih bagi mereka yang benar-benar cerdas atau mampu. Ia harus memendam mimpi dan membiarkan senyum di wajah orang tuanya tertahan. Sampai akhirnya gadis sederhana itu bisa mewujudkan mimpi orang tuanya, bekerja di rumah sakit. Bukan perawat, staff, bidan apalagi dokter. Andini Sulianti hanya bekerja sebagai Cleaning Service dan kenyataan itu tetap disyukurinya. Hari-hari ia jalani dengan penuh keceriaan mencatat lembaran tiap lembaran juga menghafal setiap aksi para petugas dengan kemampuan otaknya yang minim. Sebuah harapan pun kembali muncul, suatu saat bisa sekolah dan menjadi kebanggaan orang tua. Dialah Rakin Hadyan Wijaya seorang dokter muda, tampan dan dingin yang akan membawanya menuju impian. Dia lelaki yang berjanji akan membuatnya menjadi apa yang diharapkan. Dia lelaki yang wajahnya mirip seperti bintang korea. Dingin dan menyebalkan, menempatkan Suli di posisi sulit dengan imbalan sebuah harapan. Ke mana Rakin akan membawa Suli? Dan apa alasan Rakin menempatkan Suli di posisi yang teramat sulit. Kesedihan atau sebuah petualangan baru bisa saja terjadi di antara keduanya? Semua hanya ada di kisah Dok Oh Dokter.

Atifa Salsabila, gadis bersarung dari pesantren salaf di Cilacap yang memilih sarung sebagai pakaian santri kebanggaannya. Namun, dia harus bersedia mengubah penampilan saat terpaksa menikah dengan Danish, laki-laki temperamen yang kerap kali bersikap kasar. Ibu mertua Atifa, seorang wanita fashionable yang sangat menjunjung tinggi kesempurnaan. Tampil cantik merupakan sebuah kewajiban. Itu sebabnya, Atifa harus berpenampilan sesuai dengan tren mode. Di tengah kisah rumit pernikahan Atifa, hadir laki-laki berwajah teduh yang menawarkan cinta dengan kelembutan. Dia memanggil sosok itu 'Mas Dosen,' sesuai dengan profesinya. Akankah Atifa tetap bertahan dalam pernikahannya meski tanpa cinta? Atau justru memilih berpisah dan menulis cerita baru dengan Mas Dosen? Mungkinkah tangisan sendu dalam istikhoroh, akan membawanya menemukan cinta yang mengganti duka dengan kebahagiaan?

Hidup Zidan berubah drastis saat ia harus menikahi gadis ter-gendut di Pesantren, hanya karena kalah taruhan.

Aku Annora Aurellia. Harus menjalani pernikahan yang terpaksa dengan seorang pria dingin bak es. Aku terpaksa menikah karena permintaan Ayah, orang tua satu-satunya yang masih ada. Pernikahan yang kujalani sangat menyiksa. Luka tapi tak berdarah.

cinta tak bisa memilih kepada siapa dia akan berlabuh

Aku terpaksa menikah dengan Regan, pria cuek yang berambisi dengan kopi hanya karena ingin menuruti permintaan Ibunya yang ingin membalas budi. Aku tak mencintainya, tapi ... wangi kopi membuatku rindu padanya.

[Siquel dari Pacar Halal, tapi kalian bisa bacanya secara terpisah] "Dasar pria tua menyebalkan! beraninya dia menciumku di pinggir jalan yang begitu ramai. Aku tidak terima ini! Akan ku laporkan kamu pada Abi dan Umiku!". Seorang Gus yang sangat di segani oleh para santri, dia mencium santrinya sendiri di pinggir jalan. Menurutmu, Apakah itu hal yang tidak memalukan? *** @tanty: Beneran ini, authornya pinter habis deh pembaca ikut kebawa. @RosDie6: Bagus sekali ceritanya. @F4t45h4: Makin bikin baper. @Midhoet: Ajiiiibbbb.... I love it. @DwiWulandari439: Makin serru aza thor... Next @raniannisa612: Makin suka dengan ceritanya. @LusyKusuma5: Mantap setiap baca ikut senyum-senyum. @istinni: keteguhan dan kesabaran Ana patut di contoh.. Yuk di tunggu next partnya ya... *** Bagaimanakah kisah mereka? Yuk langsung saja kita intip

Apakah kebahagiaan hanya berpihak pada mereka yang bergelar? Bukankah Tuhan menciptakan hambanya dengan segala takdir-takdir baik yang menjanjikan? Aku, gadis tanpa gelar; yang memimpikan kebahagiaan. Bacalah ketika lelah, barangkali mampu menjadi penghibur sesaat😁 (Jangan lupa tinggalkan komen😁)

Segitiga jodoh itu aku dan kamu yang bersama-sama saling mencintai karena keridhoan Allah.

Cinta itu tidak selamanya akan terbalas. Aku cukup tahu akan hal itu. Oleh karenanya, aku memendam rasa padanya hingga 9 tahun. Tanpa diketahui siapapun. Aku cukup sadar diri, gadis yang selalu membuat jantung ini berdebar tidak akan pernah membalas rasaku. Namun, tidak apa. Karena memilikinya sudah cukup untukku. Meski hanya pernikahan tanpa cinta. Ya. Pernikahan tanpa cinta. Dia menikah denganku hanya untuk menjadi salah satu ahli waris ayahnya. Menyedihkan sekali, bukan? Tapi tak apa. Karena melihatnya setiap hari adalah kebahagiaan tersendiri untukku hingga bisa melupakan semua kenyataan pahit di antara kami. -Ahmad Ma'ruf-