"Adakah cinta yang lain?" -----«»------ "Aku gak mau kalau cuma dijadiin pelarian kamu dari Vita." Ujar Sindy menarik tangan nya yang tadi dipegang Arman. "Kamu bukan pelarian aku. Aku serius suka sama kamu sejak liat kamu waktu diparkiran. Aku suka sama kamu." Kata Arman menyakinkan. "Kamu mau kan jadi pacar aku?" Tanyanya sekali lagi. Dan dijawab anggukan kecil dari Sindy dengan malu-malu. ------«»------ "Arman lebih beruntung daripada aku. Kamu milih dia sedangkan aku cuma dianggep teman sama kamu. Aku sebenernya sudah lama suka sama kamu, Vit." Aldo mengaku pada Vita. "Terus?" "Aku mau jadi pacar kamu. Putusin aja Arman, dia gak perhatian sama kamu. Aku bakal buktiin kalau aku lebih baik daripada dia." Vita memalingkan wajahnya melihat keluar jendela mobil, "Aku gak tau." Jawabnya bingung. "Kita liat 2 hari kedepan, dan bilang ke aku apa keputusan kamu. Kamu lebih pilih aku atau Arman." Ucap Aldo. ------«»-------

Aku Sangat mencintainya. Saking mencintainya,hingga membuatku buta. Buta, bahwa ia seseorang yang berbahaya. Buta, bahwa ia adalah seseorang yang harus dijauhi. Dan aku malah mencintainya. Aku telah Dibutakan oleh cinta. Terserah mau mengatakanku bodoh, gila, atau apapun itu. Aku juga mengakui bahwa aku memang bodoh dan gila, karna mencintai seorang pria yang haus darah. Yang bisa saja membunuhku. Tapi aku sama sekali tak peduli, aku mencintainya. Cukup dengan itu aku bisa menerimanya. -Annabell- ~•~•~•~ Bodoh. Satu kata itu mewakili dirinya. Jatuh cinta padaku hanya akan membawa dirinya ke neraka yang kubuat. -Lucas- ~•~•~•~ ~Péńúlíś ámátíráń~

Budayakan untuk Follow, Vote, dan coment. Terima kasih ~~~~~~~~ Lucas sudah mendapatkan informasi tentang orang yang mendapatkan Chip itu. Sangat mudah baginya mendapatkan hal seperti itu. Apa lagi informasi yang ia dapatkan pasti lengkap. 'Kim Eun ji? Seorang wanita?' Lucas bertanya dalam hati. 'Korea?' Ia tertawa sumbang. "Sudah lama aku tak bermain dengan wanita" Ujarnya sendirian. "Baiklah" Lucas tersenyum penuh arti. "I'am coming... My Lady." Ucap Lucas seraya menatap lekat foto Eun ji yang baru didapatnya. ~°~°~°~°~°~° •~Penulis Amatiran~•

Cerita ini hanya karangan belaka. Tidak ada kesan meniru dan menyinggung seseorang atau kelompok khusus. Harap bijak dalam membaca. Jaga jari jaga ketikan. Salam hangat. Penulis amatiran. ---------------------------------------------------------------------- "Aku Aji." "Elin, Kak." Menikah dengan perbedaan umur delapan tahun. Elin dan Aji berusaha membangun rumah tangga yang diinginkan. Tapi setiap kehidupan tidak luput dari masalah dan kesukaran. Masalah apa yang akan dihadapi Aji dan Elin dikehidupan baru mereka? Status baru mereka? Sad Ending or Happy Ending? Will we see.