Kisah ini terinspirasi dari perjalanan nyata seorang remaja berusia 17 tahun, sosok yang dikenal ceria, bar-bar, dan selalu berhasil membuat suasana jadi hidup. Meski belum pernah merasakan cinta, ia justru menjadi penasihat cinta monyet paling dipercaya oleh teman-temannya. Namun, tak ada yang tahu... di balik gelak tawanya, tersimpan luka lama yang membuat hatinya beku dan enggan terbuka pada siapa pun. Semuanya berubah saat ia bertemu dengan seorang cowok dari organisasi tempat ia bergabung. Sosok laki-laki itu perlahan menembus tembok pertahanan yang selama ini ia bangun. Yang awalnya selalu bercanda dan cuek, kini bisa gugup dan salah tingkah. Apa yang sebenarnya disembunyikan remaja bar-bar ini? Siapa pria misterius yang mampu menyentuh sisi lembutnya? Dan... apakah ia benar-benar siap untuk membuka hati kembali? Temukan jawabannya dalam kisah yang penuh tawa, luka, dan kejutan tak terduga. Karena kadang, cinta datang dari arah yang sama sekali tak terbayangkan...

#1 in fiksiumum 27 Juli 2019 Cinta bertepuk sebelah tangan Narisa kepada Redo bak deburan ombak yang senantiasa tiap saat menampar pipi merahnya. Narisa dengan sabar menitipkan hatinya kepada Redo. Ketika dia tengah berharap pada nikmat yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa, dia menumpuk segala harapan pada ciptaan-Nya. Narisa terlalu polos. Tanpa sadar dia sudah membuat Yang Maha membolak-balikkan hati menjadi cemburu pada ciptaanya. Satu titik yang harus dilenyapkan, perasaan Narisa. Dua tahun mempertahankan cinta satu pihak tentu melukai kalbu. Narisa sempat kehilangan poros hidupnya. Namun! Sang Kreator begitu adil pada umatnya. Disaat nafsu menjelajahi pikiran Narisa, seseorang memasuki bumi sakit Narisa. Semula Narisa mengacuhkan dikala sosok itu mengetuk mimpinya. Terulang lagi, kejadian sama pun terjadi pada Narisa, memperjuangkan perasaan yang tidak lebih dari sekadar menumpuk harapan, kemudian dilanda ketidakpastian. Lalu akankah memiliki akhir yang sama? Dan inikah tujuan hati tercipta? Tersakiti dengan teramat dalam. "Dari aku, si bumi yang lain." (Al-Zena Narisa Tsabiyyah) "Untuk kamu, tulang rusukku tercipta." (Afif Chandra Pradipta) *** Good Night Earth ***

Benarkah cinta akan datang seiring waktu? Bukankah itu omong kosong? Semua orang bahagia akan pernikahannya, terkecuali aku, ekspektasi kehidupan indah setelah menikah hancur setelah ibu memutuskan menerima pinangan Mas Kemal. Konflik demi konflik bermunculan setelah pernikahan kami, mampukah kami bertahan, dan mampukah aku membalas cintanya? Jika tidak, mungkinkah aku bertemu dengan jodoh yang lebih baik?

--Seri kedua dari 'The Way of Love: Destiny'-- Naura tidak pernah tahu takdir seperti apa yang telah Sang Maha Kuasa siapkan untuknya. Satu hal yang pasti, dia harus menggantikan kakaknya yang pergi tanpa alasan apapun untuk menikah dengan calon kakak iparnya, Celo. Anak dari adik angkat ayahnya. Usia yang terpaut sangat jauh dan juga kondisinya yang masih berstatus sebagai seorang pelajar tidak menghalanginya untuk berbakti kepada kedua orang tuanya yang memintanya menggantikan kakaknya sebegai mempelai wanita. Mampukah Naura menjalani semua itu disaat secara bersamaan sebuah rahasia kelam akan terungkap di depan matanya? Warning!! 13++ Pembaca yang bijak tidak melakukan plagiat yaa yorobeun.. :)

jalan ke syurgaNya tidak semudah yang disangka. pasti banyak onak duri yang perlu ditempuh. berdasarkan kisah benar yang dialami sendiri, cuba diolah sedikit seperti sebuah jalan cerita.

Baca saja. Tak pandai bikin Sinopsis. :v

[Judul sebelumnya "Izinkanku Mencintaimu Karena Allah"] Aku tahu, Allah pasti akan mempertemukanku dengan jodohku suatu saat nanti, tetapi bukan saat ini. Saat ini, tugasku hanya menunggu, atau mungkin jangan membahasnya dulu, karena aku belum siap untuk menghadapi permasalah cinta di usia ini. Teenfiction-Spiritual ©2020 - Asr

Gus itu juga manusia, makan, minum, dan pastinya juga kentut. Salah satunya adalah Gus Hisyam yang lebih dikenal dengan nama Kang Hisyam kini sedang naik daun dan menjadi pujaan para santri putri, ternyata ia pernah berkali-kali ketikung cinta. "Sampean kan seorang Gus, banyak santri putri yang ngantri dan mau jadi pendamping hidup sampean, tinggal pilih satu saja kok susah?"

Hijrahku istiqomahku urusanku

Saat aku mengagumi Dilan, saat hanya menulis yang bisa aku lakukan untuk meluapkan