Mungkin, kalian akan melihatku sebagai pria sukses yang punya banyak uang. Pekerjaan santai dan bisa ke mana-mana. Kalian juga akan menilaiku sebagai pria playboy yang hanya dengan kedipan mata bisa membuat wanita bertekuk lutut. Tidak begitu adanya. Aku lelaki penuh dengan luka. Luka kehidupan, juga luka cinta. Pengkhianatan oleh seseorang yang kucintai sepenuh hati membuatku melakukan kesalahan fatal pada seseorang yang datang setelahnya. Lalu keduanya mengajarkanku bahwa ada dua mata yang berlawanan di dunia ini. Patung singa, gedung pencakar langit, dan laut kini adalah hari-hariku. Seharusnya setelah perjuangan keras, segalanya akan lebih gampang. Ternyata, sama saja. Sukses mungkin bisa diraih dengan titik peluh dan usaha berdarah-darah, tapi cinta bagiku ibarat telapak tangan yang menyatu di udara. Mana mungkin menimbulkan bunyi bila hanya ada satu telapak yang terangkat tanpa ada tangan lain yang menyambut? Ck. Kadang-kadang serumit itu.

Bagaimana kalau seorang perjaka mencintai janda?