Paporit
3 stories
Between Him by Hyoniverse_
Hyoniverse_
  • WpView
    Reads 1,294
  • WpVote
    Votes 154
  • WpPart
    Parts 1
Jeon Rea tidak pernah memahami bagaimana konsep manusia hidup dengan karakteristik masing-masing. Sungguh, memahami orang lain itu teramat sulit. Dan Rea di sini, menerima tawaran Seokjin untuk merawat adik-adiknya. Kim Taehyung itu melebihi kapasitas manusia biasanya
Lacuna ✔️ by Hyonashi
Hyonashi
  • WpView
    Reads 2,259,431
  • WpVote
    Votes 189,267
  • WpPart
    Parts 35
[TERSEDIA DI GRAMEDIA DENGAN VERSI LEBIH BARU DENGAN BANYAK PART BONUS] Sudah selesai membaca My Little Bittersweet Wife? Kamu bisa melanjutkan membaca cerita ini ❝Cepat berikan dia padaku, Jeon!❝ ❝Tidak! Kau harus mendengarkan aku dulu. ❝ ❝Anakku menangis, brengsek! ❝ ❝Dia anakku juga! ❝ Terjebak oleh "Lacuna" memang selalu memuakkan, tetapi ini Jeon Jungkook. Dia akan melakukan apapun untuk mendapatkannya! Masih terdapat banyak kekurangan dalam penggunaan dan penulisan bahasa baku yang baik dan benar. Aku berharap kalian tetap bisa menikmati dan terhibur dengan cerita ini RATE: 🔞 START= 16 APRIL 2019
String of Soul by Hyonashi
Hyonashi
  • WpView
    Reads 89,853
  • WpVote
    Votes 12,173
  • WpPart
    Parts 14
Menjadi malaikat maut memang tidak mudah. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi, mulai dari pemilihan hewan totem, fitting baju dinas, dan wajib lulus dari sekolah Undertaker untuk mendapatkan lisensi 'Pencabutan Nyawa' Peraturan abadi dan damai hanya satu; jangan pernah berbuat masalah, atau kau bisa saja disidang di depan para Dewan Kedutaan Kematian. Ugh, tidak mau! Cerberus bisa saja duduk manis di sana untuk menjadikan dirimu kudapan hidup-hidup. Lalu inilah Lief. Lulusan Undertaker sebagai Malaikat Maut terbaik, murid kesayangan kepala sekolah Hoogan juga. Terlihat sempurna, tampan, dan dianugerahi Sickle yang katanya memiliki kekuatan besar yang belum sepenuhnya bangun. Namun sayang, tatkala jam saku dan mata emerald Lief berpendar, dan nama seorang gadis yang hendak dijemput benang jiwanya berdiri di depannya, sang Malaikat Maut malah tak bisa melakukan apa pun. "Emmm ... apakah aku akan mati?" Lief menggaruk pelipisnya. "Seharusnya iya .... Tapi tunggu." Si Malaikat Maut kebingungan. "Di mana benang jiwamu?" This is pure imagination and fiction