pena_uniii's Reading List
2 stories
PRESMA (Presiden Mahasiswa) by Sunandlavender
Sunandlavender
  • WpView
    Reads 89,941
  • WpVote
    Votes 4,125
  • WpPart
    Parts 24
Dua aktivis mahasiswa berbeda jalur. Politik mahasiswa senantiasa mengiringi langkah mereka berdua. Mereka berada di jalur masing masing. Gedeon Pratama sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) yang senantiasa berdiri di barisan terdepan para mahasiswa dan berteriak memegang toa per-aksi menolak ketidak adilan yang mengganggap pembodohan harus segera dihapuskan. Neina Abecca dipanggil Eca jurnalis berita mahasiswa yang sibuk mengorek ketidak jujuran serta kejelekan yang ada di kampus mereka. Kedua oraganisasi ini sebenarnya sangat bertolak belakang. Apa ya yang membuat mereka saling membutuhkan? Bagaimana ketua BEM dan jurnalis berita mahasiswa dapat terbentur keadaan? Perang politik mahasiswa mewarnai perjalanan mereka berdua. Mampukah Eca berdiri di jalur kejujuran atau prinsipnya berbelok karena keadaan? *Ini kisah real anak kuliah dengan berbagai kegiatan organisasi nya dengan dibumbuhi sedikit imajinasi. MOHON MAAF SEDANG DIREVISI AGAR SEDIKIT NYAMAN DIBACA
Game Over: Bull's Eye by sirhayani
sirhayani
  • WpView
    Reads 1,914,794
  • WpVote
    Votes 147,856
  • WpPart
    Parts 37
[2] TERBIT 📖 - Game Over adalah nama lain dari taruhan. Game Over sedang berlangsung, tetapi tidak ada yang tahu tentang Game Over bayangan. Riri dihadapkan oleh sesuatu yang tidak biasa, yang tidak disadarinya. Tentang permainan aneh bernama Game Over yang ada di SMA Tabula Rasa yang rumornya dijalankan oleh sebuah geng rahasia. Tiba-tiba saja, bukan hanya satu cowok yang mendekat, tetapi lima. Mereka mendekati Riri dengan tiba-tiba, aneh, dan ... unik. Namun, di antara mereka perhatian Riri hanya tertuju pada satu. * "Pacaran, yuk?" "Lo ... barusan itu apa?" Riri menunduk gelisah memainkan jemarinya. "Gue nembak lo." Balasan cowok itu semakin membuat Riri sulit mengeluarkan suara dan terus gelisah menyembunyikan wajahnya yang merona. "Kalau lo setuju, kita pacaran." "Kalau enggak?" "Nggak pacaran." Riri memberanikan diri mendongak. Senyum itu lagi beserta tatapan yang akan selalu terbayang di ingatan Riri. "Ma-mau, sih," balas Riri gugup. "Gue juga mau, sih," balas cowok itu sambil menunduk dan menepuk puncak kepala Riri berkali-kali. [] copyright©2020, by sirhayani