"Ternyata capek ya ngurus himpunan." "Emang siapa yang bilang ngga capek?"

"Gue suka sama Cattleya kenapa lo ga bisa dukung gue?" Tanya Alpha dengan tenang padahal ada amarah yang sedang dia tahan dari dalam dirinya. Alpha benar-benar tidak mengerti dengan perilaku sahabatnya itu. Mengapa dia sangat egois? "Lo kenapa sih ga bisa ngertiin gue sedikit aja? Gue yang selalu ada buat lo bukan dia, kenapa lo ga bisa suka sama gue?" Aster membalas perkataan Alpha dengan perasaan sesak di dadanya. Apa salah jika memiliki perasaan lebih kepada seorang sahabat? "Aster, kalo Alpha ga bisa suka sama lo, gue ada disini untuk suka sama lo. Bisa kasih gue kesempatan untuk bisa selangkah lebih dekat ke arah lo?" Niat Delta hanya ingin menenangkan Aster, tapi yang dia dapat hanya sebuah tatapan tajam. "Sorry, gue buat persahabatan kalian hancur" Cattleya akhirnya membuka suara. Rasa bersalah benar-benar sedang menyelimutinya sekarang. Ia tidak pernah membayangkan apa yang terjadi sekarang, akan benar-benar terjadi. --- Ini tentang kisah remaja yang mencoba mengikuti bagaimana takdir berjalan. Bagaimana perasaan dan ikatan berubah menjadi rumit. Lalu apakah mereka bisa mengatur perasaan dan mempertahankan ikatan agar tidak menyakiti? --- Note: Cerita ini hanya fiksi! Semua tentang jalan cerita, latar, dan penokohan murni khayalan aku. Jika ada kesamaan itu hanya sebuah kebetulan. Selamat menikmati, untuk para penikmat cerita✨ Hope you enjoy it! Mulai: 14 Januari 2021 End:

Book 1 : Ursa Minor [Completed on 23-02-19] Book 2 : Ursa Mayor [Completed on 13-08-20] Book 3 (Final Book) : Nut, The One Who Holds a Thousand Souls [On Going] Cana Berly Alexandra dikenal sebagai gadis cerdas dengan kepribadian hangat dan ceria. Ia selalu memberikan energi positif kepada siapa pun yang ada di sekitarnya. Namun, tiba-tiba hidupnya jungkir balik. Ia mengalami kecelakaan yang membuat matanya tak lagi bisa melihat. Ia berhenti sekolah selama beberapa bulan. Hingga akhirnya, ia mendapatkan donor mata dari orang yang tidak ia kenal. Cana memulai hidup barunya di sekolah baru. Ia pikir, hidupnya akan seindah dulu. Nyatanya tidak. Ia selalu dihantui mimpi buruk yang tak kunjung usai. Cana berubah menjadi gadis yang sangat tertutup. Terutama, ia merasa kenangannya sering bertubrukan dengan kenangan orang lain. Entah siapa. Cana bertemu Cakrawala Alam, laki-laki super menyebalkan yang selalu ingin tahu dan sok tahu. Suatu hari, Cana melihat seorang gadis kecil berbaju merah muda dengan banyak bercak darah di bajunya yang compang-camping. Wajahnya penuh darah, tangan kanannya terpotong, rambut dan matanya hilang, kulit kepalanya terbuka menampilkan tulang tengkoraknya. Gadis itu tumbang di samping Alam. Sejak saat itu, Cana meragukan Alam. 17+. Campuran antara unsur teenfict, mystery, thriller, horror, mengandung unsur kekerasan. Jadi bijaklah sebelum membaca :) Stop plagiarism! Be original! Ditulis mulai 3 Juni 2018 Rank : #1 kategori Mystery, 10/1/19 #1 kategori Thriller, 10/1/19

[UPDATE SETIAP HARI MINGGU] Cover By Plutosxx Story By asriaci13 Jika bukan karena kepintarannya maka Trisha akan menjadi siswa yang tak terlihat sama sekali. Orang-orang mengenalnya sebagai cewek ambisius dan egois karena selalu menginginkan tempat nomer satu. Lain halnya dengan Aagam yang cukup terkenal karena mudahnya dia bergaul dan dia juga mempunyai tampang di atas rata-rata, meskipun isi otaknya NOL Besar dalam bidang pelajaran kecuali kesenian dan olahraga tapi itu tak menghambatnya untuk menjadi siswa populer di angkatannya. Semua orang mengenal Aagam sebagai sosok yang keren, tanpa mereka ketahui Aagam mempunyai kepribadian lain di rumahnya dan hanya Trisha yang tahu akan kepribadian Aagam yang mungkin akan membuat semua orang mendadak ilfeel terhadap Aagam.

Selamat tinggal. Dua kata yang sangat dibenci oleh seorang Cantik. Selamat datang. Dua kata yang ingin diucapkan Tampan untuk Cantik. Cantik yang menutup hati untuk dekat dengan siapapun dan Tampan yang berusaha membuka hati Cantik kembali untuk menerima kehadirannya kapanpun. "Cantik." "Apa?" "Gue bukan manggil lo, gue muji lo." Selamat datang di GARDENIA. Selamat membaca GARDS ^^