"𝑻𝒐 𝒇𝒆𝒆𝒍 𝒆𝒏𝒗𝒚 𝒊𝒔 𝒉𝒖𝒎𝒂𝒏. 𝑻𝒐 𝒔𝒂𝒗𝒐𝒖𝒓 𝒔𝒄𝒉𝒂𝒅𝒆𝒏𝒇𝒓𝒆𝒖𝒅𝒆 𝒊𝒔 𝒅𝒆𝒗𝒊𝒍𝒊𝒔𝒉." 𝒔𝒄𝒉𝒂·𝒅𝒆𝒏·𝒇𝒓𝒆𝒖·𝒅𝒆 /ˈ𝑺𝑯ä𝒅ə𝒏ˌ𝒇𝒓𝒐𝒊𝒅ə/ 𝒏σ𝒖𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝒈𝒍𝒆𝒆 𝒅𝒆𝒓𝒊𝒗𝒆𝒅 𝒇𝒓𝒐𝒎 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒐𝒏𝒆'𝒔 𝒎𝒊𝒔𝒆𝒓𝒚 𝒕𝒓𝒊𝒈𝒈𝒆𝒓 𝒘𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈: 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒃𝒐𝒐𝒌 𝒊𝒏𝒄𝒍𝒖𝒅𝒆𝒔 𝒔𝒘𝒆𝒂𝒓𝒊𝒏𝒈, 𝒃𝒍𝒐𝒐𝒅, 𝒈𝒐𝒓𝒆, 𝒗𝒊𝒐𝒍𝒆𝒏𝒄𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝒔𝒆𝒙𝒖𝒂𝒍 𝒉𝒂𝒓𝒓𝒂𝒔𝒔𝒎𝒆𝒏𝒕𝒔. 𝑰𝒇 𝒚𝒐𝒖 𝒄𝒂𝒏'𝒕 𝒉𝒂𝒏𝒅𝒍𝒆 𝒊𝒕, 𝒑𝒍𝒆𝒂𝒔𝒆 𝒘𝒂𝒍𝒌 𝒂𝒘𝒂𝒚. 𝑰'𝒎 𝒄𝒐𝒏𝒄𝒆𝒓𝒏𝒆𝒅 𝒇𝒐𝒓 𝒚𝒐𝒖𝒓 𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒍 𝒉𝒆𝒂𝒍𝒕𝒉 𝒈𝒆𝒏𝒓𝒆: 𝒎𝒚𝒔𝒕𝒆𝒓𝒚,𝒕𝒉𝒓𝒊𝒍𝒆𝒓,𝒔𝒖𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒕𝒖𝒓𝒂𝒍𝒔,𝒔𝒄𝒊-𝒇𝒊 ©𝗲𝗶𝘀𝗵𝗶𝗵𝗼𝗼𝗻𝗶𝗲𝗲𝗲

" ke inginan di tahun ini apa?" "Jual para abang" "HEH???!!" Ketika yang lain suka mempunyai kakak laki-laki , y/n justru ingin menjual abang nya di shope*e. "YOK DIBELI MUMPUNG 12.12" © Bullathifa [AREA RAWAN TYPO !!!!! ] #1 Enhypen 310321 #1 sunoo 140421 #2 fiksipenggemar 170421 #1 sunghoon 100521 #1 Heesung 140521 #1 Fiksipenggemar 180222

1% Bahagia 999999999999% sengsara Ya gitulah hidup kalo punya abang. "KENAPA SOPTEK SEMUAAAA SIHH ,JAJAN GUE NYA MANAAAAAAAA ABANGG!!!!!!!" © Bullathifa [AREA RAWAN TYPO!!!!] # 4 jay

Pemenang Wattys 2020 kategori Mistery / Thriller (Biasakan follow author dulu sebelum membaca) Adakah yang lebih mengerikan dari sekadar menghadapi anggota keluargamu mati satu per satu, secara bergiliran, tidak rasional dan tidak dapat diterka? Sejak ditemukannya mayat seorang bartender yang tertimbun salju di halaman depan rumah keluarga Pӧlzl, rentetan tudingan membuat kehidupan mereka terasingi. Keanehan tingkah dan perilaku satu per satu anggota keluarga mulai bermunculan. Masing- masing bersembunyi, menyimpan rahasia dalam tabir tak tersingkap. Dalam beberapa periode waktu, teror masyarakat desa menjadi pembangkit sejarah kesadisan nenek moyang keluarga Pölzl. Kekuatan baru pun muncul ke permukaan. Seolah fitnah dan tudingan menjadi pemicu lahirnya si pembantai masyarakat.

Siapa yang tak pernah kehilangan? Jian menolak merayakan kehilangan dan memilih jalan modern untuk mengulang kembali kesempatannya menjadi "ibu" yang semestinya bagi putera tunggalnya, Jimin. "Aku ini anak ibu, aku manusia, aku bukan mainan." Begitupun Seokjin. Bingung terhadap sang ibu yang terus terjebak berkubang dalam kebohongan, yang entah untuk apa. "Ibu, aku capek. Kumohon lepaskan aku dari sini."