SMA 17 heboh. Dua orang calon ketua OSIS yang paling dominan dan terpandang untuk pemegang jabatan ketua OSIS periode mendatang sedang membangun perseteruan. Musuh lama, lalu bertemu lagi dalam formalitas debat kandidat yang dipertontonkan di hadapan seluruh siswa. Masalahnya, perseteruan itu sama sekali tidak cantik. Perseteruan kekanakan itu bukan sekadar debat politik yang sok kritis dan cerdas. Debat di antara keduanya benar-benar frontal. Kekanakan. Rusuh. Awet. Bahkan sampai Sponge Bob warnanya luntur dari kuning cerah jadi kuning eek pun, mereka tidak akan pernah bisa berbaikan. Dengan nama yang sangat iconic, plus kepribadian dan keunikan dari dua kandidat itulah SMA 17 mendadak punya hiburan baru dari dua calon ketua OSIS mereka. Sayangnya hiburan itu tak berlangsung lama karena sesuatu hal. Ingin tahu?

Fakta seputar Aizan: 1. Gelandangan. Nggak punya rumah atau tempat tinggal. Ortu di kampung, sementara dia kuliah di kota ini. Solusi: Kos di rumah sepupu Diandra, salah satu teman SMAnya dulu. Uang kos bisa dicicil katanya. 2. Cinta mati ke uang. Cinta uang melebihi cinta dirinya sendiri. Sudah puas hidup susah. Solusi: Cari kerja paruh waktu di sela-sela waktu kuliahnya. Jadi pelayan cafe tiap sore tembus malam. Tanpa libur selain izin sakit. 3. Bingung berat sama induk semang tempat dia tinggal. Sepupu Diandra itu bisa dibilang mirip setan. Datang nggak dijemput, pulang nggak ada kabar. Tapi meski begitu Mas-Mas yang isunya kerja di perusahaan gede itu baik banget. Suka beliin makanan buat Aizan. Solusi: Tetap bertahan di rumah ini sampai wisuda. Kudu baik sama dia. Mas Hiro namanya. 4. Punya dendam kesumat sama bos sendiri. Lantaran bos itu suka perintah semaunya. Aizan hanya iri, kok! Karena di usia muda bos kece itu sudah bisa sukses dan pacarnya juga cantik. Solusi: Belum ada.