Boruto adalah seorang anak tukang bangunan dan penjual gado-gado keliling di Kota Konoha. Tentu saja ia hidup dalam kemiskinan. Namun beruntung baginya karena dapat bersekolah di sekolah paling Elit di Konoha. Namun, di sekolah itu ia bertemu dengan Sarada. seorang anak pengusaha kaya raya. Tentu kehidupannya di penuhi dengan kemewahan. Berbeda jauh dengan Boruto. Sekelas dengan Boruto yang miskin membuat Sarada tidak senang. Menurutnya Boruto adalah hama dan terutama kala ia menyadari Boruto lebih pandai darinya. Mereka berdua sering sekali terlibat adu mulut dan bahkan beberapa kali terlibat adu fisik. Macam-macam hinaan pun saling dilontarkan demi membela harga diri masing-masing. Namun, lama kelamaan hubungan mereka membaik. Kejadian demi kejadian telah mengubah sikap mereka satu sama lain dan akhirnya munculah benih cinta di keduanya. Dan bagaimana kah kisah kedua remaja ini. Silakan di baca jika berminat. ------------------------------------------------------ Informasi Sekilas. Ini adalah cerita pertama yang telah sangat lama diketik. Jadi kemungkinan perbedaan kualitas penulisan akan sangat terlihat jika kalian membaca ceritaku yang lain. Tidak disarankan kalian untuk membaca cerita ini jika hanya ingin melihat kualitas penulisan cerita ini. Namun kalian yang hanya ingin tahu jalan ceritanya, silakan mampir. Karena seperti yang sudah dibilang bahwa cerita ini adalah cerita jadul yang pernah kubuat setahun silam. Dan tentunya kualitasnya berbeda. Dan faktanya cerita ini sudah memiliki Sequel yang telah tamat. Mungkin beberapa dari kalian mengetahui cerita itu. (Kehidupan baru) Kalian mungkin bertanya untuk apa aku memasukan cerita dengan kualitas kurang baik (Dalam segi penulisan) ke Wattpad. Tujuannya adalah agar seri cerita ini lengkap. Karena Author sudah pernah menamatkan 'Kehidupan baru' di sini. yang mana cerita itu adalah Sequelnya.

Nama : Adara Darra Kelas : XII IPS3 M.P : Bimbingan Konseling. Tulislah sebuah surat berisikan lima kriteria pasangan hidup (suami/istri) untuk diri kamu sendiri di masa depan! Kepada diri saya sendiri di masa depan, Menurut Ibu Susan, kamu akan membuka surat ini dalam waktu sepuluh tahun mendatang. Pastikan kamu tidak datang sendirian, karena aku akan menuliskan lima kriteria suami idamanmu ketika berumur 17 tahun. Just in case kamu lupa, kamu yang berumur 17 tahun ini sedang menjalin hubungan dengan salah satu pemuda paling ganteng di sekolah. Kalaupun kamu nggak berhasil menikahi dia, pastikan suamimu lebih ganteng daripada dia. Kalau kamu belum menikah, pastikan kamu tidak datang ke acara reuni sekolah. Aku tidak ingin pecundang sepertimu membaca suratku ini. Dan ini lima kriteria suami idamanmu : Kesatu, dia harus mapan. Kedua, pastikan wajahnya rupawan. Ketiga, jangan sampai prestasinya tertinggal darimu. Keempat, pastikan Ibunya tidak cerewet! Kelima, ....... Aku sengaja menyisakan satu poin karena aku ingin tahu apa kriteria suami idamanku di masa depan. Pastikan kau mengisinya. Dari, dirimu sendiri. **