COMPLETED
2 stories
Bendahara Kelas [COMPLETED] by bilqiss_
bilqiss_
  • WpView
    Reads 49,707
  • WpVote
    Votes 2,350
  • WpPart
    Parts 38
[COMPLETED] "Seriusan bilang gitu?" "Wah, parah." "Wah, gila. Gentle amat!" Gadis itu semakin pusing dibuatnya. Ia mengikat rambutnya menjadi ikal satu. Setelahnya, ia memegang kepalanya yang sedikit pening. "Terus, lo gimana?" Tanya Fabi. "Lo nerima dia, Nyet?" Kalau ini Putri. "Lo nikah saat itu juga?" Lebih bego ini, Nola. "Eh, lo gila apa? Ya gak lah," Balas Shania dengan sedikit kesal. "Dia nembak gue, gue aja belom jawab sampe sekarang. Apalagi kemaren yang seolah-olah ngelamar gue tipis-tipis." Jawabnya dengan semakin memelankan suaranya. "Lo diem aja gitu?" Tanya Fabi yang dijawab dengan anggukan. "Gue gak bisa bohong lagi. Ternyata, cowok yang selama ini gue cintai itu Ferell, bukan Azmi." Kepo jalan ceritanya? Langsung baca yuk!! Happy reading~ Jangan lupa untuk: √ Vote √ Coment √ Kritik dan Saran Hargai author dengan vote, terimakasi💞
Kawin Kontrak? [COMPLETED] by bilqiss_
bilqiss_
  • WpView
    Reads 217,187
  • WpVote
    Votes 4,302
  • WpPart
    Parts 23
[COMPLETED] "Jadi lelaki itu yang akan dijodohkan ibu denganku? Tega sekali, Ibu," gerutuku. Aku semakin membulatkan tekadku untuk menolak ini. Tanpa kusadari, ibu melihat ke arah jendela kamarku dan melihatku kesal. Beberapa saat kemudian, terdengar suara pintu kamar diketuk. "Baby, buka pintu!" Pintanya tegas. Aku pun membukakan pintu. Lalu menelungkupkan badanku di atas kasur. Ibuku menarik kursi belajarku mendekat ke arahku dan memandangiku, lalu berkata pelan padaku. "Kau tahu sendiri kan kebiasaan di sini? Kau juga tahu asal usulmu? Kau paham betul, bagaimana ibumu ini bertahan? Semua karena ibumu ini sepakat dengan norma di sini. Mana mungkin kita bisa hidup cukup seperti ini kalau tidak mengikuti itu semua. Baby, kau tahu itu semua. Harusnya kaupun seperti ibumu ini, ikut arus itu." Melihatku tidak memandangnya, ibu terus mengatakan hal-hal yang sebenarnya kami berdua sama sama tahu. "Ibu menikah dengan bapakmu ketika seusiamu. Dengan itu, ibu bisa memiliki rumah ini dan seperangkat alat jahit. Ibu mampu membesarkanmu, menyekolahkanmu, memenuhi segala keinginanmu, dan tidak pernah menyusahkan orang lain. Kau memang tidak pernah bertemu bapakmu, tapi ibumu ini sudah bercerita tentangnya." "Kita hidup tanpa kekurangan. Bahkan bisa membantu sesama. Kita pun hidup bahagia. Mereka yang juga melakukan ini pun juga sama." "Menikah bukan sesuatu yang salah, Baby." Ibuku mengakhirinya dengan kalimat itu, lalu berdiri hendak keluar kamarku. "Tapi menjanda di usia muda bukan keinginanku, Bu." Balasku sebelum ibu keluar kamar. Ibuku berhenti sejenak, kemudian keluar dari kamarku. Happy reading~ Jangan lupa untuk: √ Vote √ Coment √ Kritik dan Saran Hargai author dengan vote, terimakasi💞