rafalifia
"Lia, jangan biarin lo rusak kenangan indah yang selama ini lo buat sama Henry. Terkadang tidak tahu itu justru lebih baik" -Abin
"Gue gak mau lo terluka" -Abin
-----------------
Tiba-tiba saja Henry meninggalkanku.
Padahal kemarin, aku merasakan tubuhnya yang hangat memelukku.
Apa aku bisa hidup sendiri tanpamu?
-----------------
"Gue tahu lo pasti kehilangan semangat hidup lo. Tapi hidup harus terus berjalan, Lia" -Abin
"Gue gak bakalan biarin hidup lo berantakan" -Abin
-----------------
"Nama lo- Lia, kan?"
"Entah kenapa hormon ditubuh gue meninggat tiap gue lihat lo" -Ino
"Hormon? Hormon apa?"
"Testosteron" -Ino
"Br*ngsek. Jauh-jauh dari gue cowok cab*l!"
"Gue bisa jelasin--" -Ino
-----------------
Tidak ada orang sepertimu, Henry. Seorang laki-laki yang lembut, penyayang, perhatian.
Aku berharap, aku akan bertemu lagi dengan orang seperti kamu suatu saat nanti, dan aku berharap orang itu kamu.
-----------------
"Lo harus lupain Henry. Lo harus memulai hidup baru, Lia" -Yuna
"Sepertinya, lo dan Abin juga cocok" -Rara
-----------------