Religius
4 stories
EL [Eternal Love] ✔️ [TERBIT] by winka24
winka24
  • WpView
    Reads 1,279,006
  • WpVote
    Votes 25,517
  • WpPart
    Parts 7
PROSES PENERBITAN. "Datangmu seperti hujan. Tanpa kondisi jua tanpa permisi. Tiba-tiba." Sebelumnya, ia tak pernah berpikir akan menjadi seperti saat ini. Menginjakkan kaki di negeri bersejarah dan mampu menyelesaikan gelar master tanpa masalah. Bahkan terlalu banyak berkah yang Allah limpahkan padanya. Menjadi seorang yatim piatu, bukanlah hal mudah. Tapi sikap tanpa menyerah, selalu ia tanamkan untuk membuat mimpi menjadi nyata. Saat ini, dengan bangga ia bisa berkata, "Ayah, Bunda, aku berhasil. Kalian pasti senang melihatnya." Gadis itu tersenyum, mengulurkan tangannya menyentuh rintik yang jatuh dari langit di tempatnya berteduh. Hujan menemaninya senja hari itu. Mengingatkannya kembali akan kenangan yang telah lalu. "Hujan," gumamnya. "Bersyukurlah. Hujan itu rezeki." Sebuah suara membuat netranya membola. Punggung seorang pria yang menyambutnya, melangkah menuju sebuah mobil yang baru berhenti tak jauh dari tempat semula. Tanpa pernah tahu, sesuatu kembali terulang dalam benak gadis itu. "Allahuma soyyiban nafi'an," gumam sang gadis dengan cairan bening yang mengalir di pipinya. Dia. Yang datangnya seperti hujan. Tanpa kondisi jua tanpa permisi. Selalu ... tiba-tiba. -Elnaeera Navishe Ashadiya. EL [Eternal Love] Created by Hunpeach Feb, 2019. Pict : Ghina Bastiana #1 in Islami 27 Mei 2019 | 26 Nov 2019 #4 in Spiritual 27 Mei 2019 #1 in Spiritual 11 Nov 2019 #1 in Islami 05 Maret 2020 #1 in Ilmu - Februari 2020
Cinta Dalam Do'a {SELESAI} by indahnursf
indahnursf
  • WpView
    Reads 319,679
  • WpVote
    Votes 3,387
  • WpPart
    Parts 9
(Belum Revisi) Sebagian part dihapus, karena sudah ending. "Barang siapa memberi karena ALLAH, menolak karena ALLAH, mencintai karena ALLAH, membenci karena ALLAH, dan menikah karena ALLAH, maka sempurnalah imannya." (HR. Abu Dawud) "Aku mencintaimu karena agama yang ada padamu. Jika kau hilangkan agama dalam dirimu, maka hilanglah pula cintaku padamu." {Imam Nawawi} Kembali di pertemukan dengan Alif, membuat Fatimah sangat bersyukur. Alif adalah lelaki yang ia cintai dalam diam sejak dulu. Namun, cinta dalam diam Fatimah selama bertahun-tahun kepada Alif harus hancur seketika, saat Fatimah melihat Alif mengucapkan kata 'khitbah' kepada adiknya, Aisyah, yang di vonis sakit leukimia. "Saya ingin meng-Khitbah anak Ibu." Satu kalimat yang membuat sekujur tubuh Fatimah membeku. Fatimah harus siap melupakan Alif. Bagaimanapun juga, Alif bukanlah lelaki yang di takdirkan untuk menjadi imamnya. Di saat yang sama, orang yang ada di masa lalu kembali hadir di dalam kehidupan Fatimah. Muhammad Habib Al-Ali Ibrahim, sahabat waktu kecil yang Fatimah rindukan. Ali yang mencintai Fatimah sejak mereka kecil harus menerima sebuah kenyataan, bahwa orang yang dia cintai mencintai orang lain. Sesakit inikah menyimpan rasa sendirian? Terkadang takdir menyakiti kita, dan membuat kita seakan tidak berdaya. Tetapi percayalah, pelangi akan datang setelah turunnya hujan. "Saat aku menyebut namamu dalam do'aku, memohon agar kelak Allah mempersatukan kita. Namun, jika suatu saat Allah tidak mempersatukan kita, aku harus berusaha ikhlas. Mungkin kita hanya ditakdirkan untuk bertemu, namun tidak untuk bersatu. Sebab, tidak hanya aku yang menyebut namamu dalam do'a, ikhlas adalah cara terbaik mencintai karena Allah." -Fatimah Az-Zahra- -Utamakan Sholat Dan Membaca Al-Qur'an Dalam Segala Hal- ⛔Di Larang copy paste⛔ Allah Maha Melihat. Rabu, 28-Maret-2018 // 10 Rajab.
Damian & Evelyn | END by Shineeminka
Shineeminka
  • WpView
    Reads 1,539,082
  • WpVote
    Votes 47,459
  • WpPart
    Parts 8
Penulis : Shineeminka Cover : Ghinabastiana "Kenapa aku terlahir berbeda?" Kalimat itulah yang selalu Evelyn tanyakan saat ia dikucilkan oleh orang-orang sekitarnya karena dia hanya memiliki satu tangan, bahkan gara-gara ketidak sempurnaannya itu Evelyn harus mendapatkan prilaku tidak baik dari ayahnya sendiri. Sosok ayah yang seharusnya dapat menjadi pelindungnya dari rasa sakit tapi pada kenyataannya malah dialah yang menorehkan luka yang begitu dalam pada diri Evelyn, hanya sosok ibulah yang menjadi pelindung dan penopangnya. "Andai aku diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memilih, aku akan lebih memilih untuk tidak terlahir di dunia ini."