Cover by @marscaprico Tentang perjalanan hidup Zidna Marella🌸 "Jangan lupa bahagia ya?" "Dingin." "Iya dingin kayak lo." "Langitnya indah ya Na, kayak lo." "Hati manusia itu seperti laut," "Tidak ada yang tahu isinya." "Na teriak yuk!" "Biar apa?" "Biar beban hilang, enak lho, gue pernah nyoba. Ya ya?" "Lo tuh! Ikut-ikutan aja! Tadi gue didapur lo ngikut, gue disini lo ngikut!" "Jodoh kali." "Amit-amit!" "Ye awas aja lo nanti suka sama gue." "Ngarep." "Gue suka hujan karena hujan itu indah, tapi kalo gue hujan-hujanan, hujan bikin gue sakit. Jadi gue nggak mau sakit karena hujan, dan akhirnya nanti gue jadi benci hujan."

Jodoh, rezeki, dan kematian, semua itu sudah diatur oleh Sang Pencipta. Begitupun dengan Rahma, seseorang pada masa lalunya, yang telah menyakiti di masa sekarang, menjadi teman hidup di masa depan. Rahma, gadis usia 17 tahun, yang meniatkan mengikuti kemah Nasional hanya untuk mencari cinta, justru ia disakiti karena cinta itu. Jangan mencari baper di bumi perkemahan. Lebih baik niatkan untuk mencari ilmu dan pengalaman. Lebih baik bersama orang yang serius menikahi daripada bersama orang yang hanya membawamu kesana kemari. Percayalah, bahwa jodoh tak akan jauh kemana. Termasuk tentang jodoh pada Patok Tenda dan Tunas Kelapa. Sebagian Part telah dihapus. Proses Penerbitan