Sekuel dari Sang Awatara III - Triwikrama. Syailendra menarik seluruh agen Dakara ke Bali untuk mengkonsolidasi segala elemen yang tersisa dari Dakara dan BIN, sementara Presiden baru mulai melakukan perburuan serta penindasan pada setiap pihak yang menentang dia. Perpecahan kemudian tak terhindarkan. Indonesia pecah menjadi dua dan Dakara yang memihak Indonesia Timur yang lemah, mencoba bertahan menahan gempuran Indonesia Barat yang persenjataannya lebih lengkap.

Triwikrama. Manifestasi puncak kekuatan para kesatria. Serpihan kekuatan dari penguasa tiga dunia, Trimurti Wisnu, kini diperebutkan antara keturunan Pandawa dan para anggota Wangsa Kuru.

Mahesa Werdaya, atlet panahan muda dari kota Surakarta, harus memenuhi panggilan kompetisi KONI untuk mengikuti Olimpiade di Vancouver, Kanada, mewakili Indonesia. Namun situasi politik dan keamanan Indonesia yang kacau akibat ancaman dari Laskar Pralaya membuat banyak orangtua para atlet tidak mengizinkan anak-anak mereka menjadi komite perwakilan Indonesia. Mahesa yang semula keras kepala dan mendesak ibunya untuk memberinya izin ke Vancouver kini berhadapan pada situasi yang tidak menyenangkan dan traumatis. Apa yang ia temui di sana menyeretnya dalam konflik kuno antara Pandawa dan Kurawa, antara Indraprashta dan Hastina. Merupakan sekuel dari "Sang Awatara : Tinju Petir Brajamusti" http://www.wattpad.com/story/4990161-sang-awatara-tinju-petir-brajamusti

Ribuan tahun yang lalu pasca Bharatayudha berakhir, Aswathama - putra Rsi Drona - telah membunuh Pancawala - putra Yudhistira, Drestajumena - saudara ipar Pandawa, Srikandi - istri Arjuna, dan nyaris membunuh Parikesit - putra Abimanyu yang masih belum lahir. Marah atas tindakan Aswathama yang tidak kesatria itu, Sri Kresna mengutuk Aswathama supaya jiwanya tak bisa bereinkarnasi kembali. Dengan kutukan itu derajat Aswathama direndahkan sedemikian rupa sehingga lebih rendah daripada anjing buduk sekalipun. Bertahun-tahun mengembara di dunia ini, sosok Aswathama berubah menjadi Daitya - iblis berkekuatan setara dewa - dan mencuri kitab takdir di kahyangan. Dari kitab takdir itu Aswathama menurunkan kembali semua pihak yang dahulu turut serta dalam Bharatayudha untuk adu tanding sekali lagi di dunia.