Males nulisnya, baca aja.

Baca aja kalau penasaran, males nulisnya

Yang penasan, yaudah baca.

if you wanna know about it, just read...

Seringai merayap di bibir Metawin saat dia melihat gadis itu mengumpulkan semua keberaniannya untuk menantangnya. "Keyakinan bukanlah masalah hal sepele, Yuki." Seiring dengan kata-katanya yang meluncur, Metawin berjalan selangkah lebih dekat. Bahu Yuki meringkuk ketakutan, tapi dia menolak untuk mundur. "Saya.... saya sungguh tidak bisa memahami Anda." "Tentang apa?" "Kenapa Duke sangat membenci saya?" Tidak seperti suaranya yang bergetar, Yuki menatap lurus ke arahnya dengan mata yang sangat jernih. "Membencimu membuatku merasa lebih baik." Metawin menjawab dengan tenang, mengangkat salah satu sudut bibirnya. "Rasanya luar biasa saat melihatmu menangis, dan menyenangkan melihatmu memohon." "Bagaimana Anda bisa mengatakan itu?" "Aku hanya menjawab pertanyaanmu." Metawin tampak lesu meskipun ekspresinya, yang berdiri di hadapannya, sudah berada di laut. Matanya berkaca-kaca karena penghinaannya, tapi Yuki berhasil menahan air matanya agar tidak jatuh. "Kamu tidak bertindak seperti ini pada orang lain selain aku." Metawin dengan rela mengangguk, "Benar." "Lalu kenapa hanya aku...." "Karena itu kamu." "Apa?" "Karena itu kamu, Yuki. Karena kamu bukan siapa-siapa." kata Metawin dengan acuh tak acuh. Suaranya yang tenang namun menohok membuat Yuki semakin merasa tidak mampu menahan air matanya dan menangis dengan sangat keras. credit : cry or better yet beg

"Baby?" Aku memanggilnya. Dia tidak menjawab. Aku mencoba melepaskanan tali yang terikat pada kedua tanganku dan aku berhasil. Aku membuka penutup mataku dan tepat pada saat tirai terbuka, sebuah lampu sorot yang sangat terang dan menyilaukan menyinari tempat aku duduk. Aku tidak bisa melihat apa-apa sekitar 10 detik, ketika mataku menyesuaikan, aku melihat sekelompok orang menatapku. Aku duduk di kursi sendirian di panggung di depan, entah berapa banyak orang. Disclaimer ! Ini bukan cerita asli karanganku dan hanya novel adaptation Endless Seduction

Menikahi seseorang yang hanya perduli dengan kehormatannya hanya akan membuat hidupmu dipenuhi dengan kesepian dalam berumah tangga... Apakah Yuki mampu menghadapi kesunyian yang melanda kehidupan pernikahannya ? Ataukah Ia pada akhirnya akan menyerah mempertahankan hubungan pernikahannya ? Tentu saja Ia menyerah... Sebab, apalagi yang bisa dia harapkan pada suaminya Metawin Luksemburg yang hanya mementingkan kehormatannya didalam hidupnya. Disclaimer ! Cerita ini diadaptasi dari manhwa dan bukan karya asli saya. credit : judul -Things I Didn't Know Because It Was the First Time karya -Lee Bora

Itu terlihat seperti sebuah ketakutan bagiku.... Saat aku menatap warna bola matanya. Itu persis seperti warna permen terakhir yang diberikan oleh ibuku sebelum dia pergi meninggalkanku.... dan itu sungguh masa kelam tersedih yang tidak ingin kuingat lagi ! Menatapmu membuatku terperosok dalam jurang kesepian itu.... credit : Cry, or Better Yet, Beg

Metawin Yuki Kato Takdir yang diciptakan mempertemukan mereka dalam ikatan pernikahan dan perlahan saling jatuh cinta dalam begitu banyak cobaan yang menerpa. Disclaimer ! Ini bukan karya asli melainkan novel yang diadaptasi credit : judul -My Wife is a Beautiful CEO karya -Cabbage Flatbread foto -Pinterest

21 + (sister complex) Win Metawin, Yuki Kato, dan Al Ghazali Just read it if you want it.....