[ORIGINAL STORY] [Note: Guys, tolong perhatikan tag dan cover, ya. Jangan langsung ambil kesimpulan.Q_Q] Hidupnya seketika hancur ketika mendengar pengakuan tunangannya. "Aku tak menyukainya," ucapan yang dilontarkan oleh tunangannya dengan suara tanpa emosi dan ekspresi datar. Kata-kata itu terus berputar dipikirannya bagaikan kaset rusak. Dia merasa jantungnya tertohok. Senyumnya pudar. Dan, dia langsung berbalik dan berlari, tidak mau mendengarkan lagi. Cukup sampai disitu saja untuk mendengarkan. Hatinya sakit dan terluka. Dalam kondisi sedih, marah, kecewa dan terluka. Dia menyetir tanpa peduli situasi disekitarnya. Matanya tidak bisa fokus kedepan. Terus berpikir, kenapa? Kenapa? Tanpa menyadari mobil truk dari arah berlawanan datang. Kedua mobil saling menghantam. Brak! "Jika kau ingin hidup, buat kontrak denganku. Ya atau tidak."

Dia lelah dan bosan. Hari-harinya selalu monoton. Harapan dan cita-citanya telah berakhir, tidak ada yang tersisa. Dia tidak tahu untuk apa dirinya hidup. Dia tidak memiliki tujuan maupun alasan untuk hidup. Kegelapan membelenggunya hingga menjadikan kegelapan sebagai teman sehari-harinya. Dia bahkan kebal terhadap kekosongan dan kesepian, dia sudah tidak ingat kapan terakhir dia merasakan kekosongan dan kesepian, apakah itu tahun lalu? Tahun ini? bulan lalu? kemarin? Dia benar-benar tidak ingat. Hingga sosok itu datang, melepaskannya dari kegelapan. Mengisi kekosongan dan kesepian dihatinya. Memberikan banyak janji padanya, membuatnya tidak berkutik. Menjadi warna dalam hidupnya. Melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukannya.