devanaaisya
- Reads 21,794
- Votes 1,972
- Parts 24
Setiap anak tak pernah meminta untuk dilahirkan. Mereka hadir karena keputusan orang tuanya. Seperti kata Papa dalam buku diary yang ditulisnya, "Kamu bukan kesalahan. Kamu adalah anugerah dan hadiah terindah yang Tuhan berikan. Kamu-Kara Laksana Banyu Alam-anak Papa. Jagoan kecil pemilik hati Papa seutuhnya."
Meskipun garis takdir membawa Kara berpisah dengan papa, bahkan sebelum ia sempat mengenali sosoknya, Kara percaya bahwa papa begitu mencintainya. Tanpa syarat, tanpa tapi. Kara tetap menjadi anak yang bahagia, ia bangga menjadi anak papa.
Hingga kisahnya harus dimulai ketika ia dikirim ke Bandung, hidup seorang diri di usianya yang masih sangat muda. Berperang dengan segala hal yang membuatnya mengerti apa arti hadir sesungguhnya. Kara yang awalnya tak tahu apa itu rasa "sakit", berakhir menjadi pecandu luka yang membuatnya terperangkap dalam kata "baik-baik saja".