Disaat aku sudah belajar menerima dan mengenalmu lewat kata kita,ternyata takdir mempermainkan kita, kemudian kita menjadi asing lagi seperti semula,dan aku kembali merasakan luka. -Keisya Delice Refarsya Perihal soal rindu memang benar untukmu. Tetapi perihal soal rasa sekarang bukan untukmu. -Albar Marcelo Wardana Mereka adalah dua orang yang saling mencintai, Kedewasaan yang membuat hubungan mereka berwarna setiap harinya,Perhatian yang membuat hubungan mereka selalu nyaman,Perasaan tulus yang selalu mereka berikan satu sama lain,Keterbukaan yang membuat mereka merasa dihargai,Perjuangan yang selalu mereka kerjakan disaat hubungan mereka sedikit renggang,Sifat egois yang mereka latih sebaik mungkin agar selalu dipendam,dan semua itu tidak bisa bertahan tanpa adanya KESETIAAN. Mereka selalu melewatinya bersama,dari susah sampai senang,dari retak sampai pulih,dari berjuang sampai sukses,dan dari sukses sampai bahagia. Sampai suatu ketika mereka tidak lagi bersama tidak ada lagi hubungan diantara mereka,bukan karena semesta memisahkan mereka berdua,tetapi mereka kalah dengan orang ketiga diantara mereka,itu yang membuat mereka mengakhiri semuanya tanpa ada penjelasan yang tepat,saat itu juga rasa egois yang membuat mereka sama-sama tidak ingin mengalah,seolah mereka semuanya menang.Dan mereka menjadi asing seperti semula,akhirnya merasakan luka yang lama sudah tidak dirasa. Perihal dewasa,mereka sudah sama-sama dewasa,jadi mereka akan tau mana yang terbaik bagi mereka. Perihal rindu,memang mereka selalu dihantui kerinduan yang selalu datang kapan saja. Perihal perasaan,mereka akan belajar melupakan perasaannya itu,ataupun lebih baik mereka membuang perasaan itu lebih jauh,agar nantinya tidak ada lagi harapan diantara mereka. Perihal berjuang,mereka sama-sama sudah tidak lagi memperjuangkan apapun. Dan perihal Kesetiaan,sekarang mereka membenci kata-kata itu,baginya kesetiaan adalah omongan belaka. Maaf baru pertama,Semoga suka✨ -14 Maret 2020

Di kursi panjang ini ku dudukan badanku Menatap kerinduan bintang malam Angin malam megingatkanku Akan lembaran kecil puisi kenangan Tentang tawa yang menggetarkan hatiku Tentang senyum yang menenagkan Dimana rembulan tersenyum padaku Membisikan rayuan manisnya Waktu Mengapa engkau cepat berlalu Megambil seseorang yang ku rindu Dimana aku tak dapat bertemu Rindu Alamku dan alamnya sudah berbeda ........................... Belum saja Abel selesai membaca, setetes air mata keluar membasahi pipinya. Puisi yang di buat oleh Alfa itu terjadi nyata di kehidupannya. Kenapa Abel tidak sadar jika puisi itu bukan puisi biasa, puisi yang Alfa buat itu adalah kode bahwa dirinya bukan di takdirkan untuk Alfa, mengapa Abel tidak berpikir sepanjang itu. @Syalsya Maretha Zahara