Banyak orang yang bilang dimana ada orang merindukanmu dan memikirkanmu di situlah tempatmu untuk pulang. Dan pastinya itu adalah keluarga karna di manapun kamu berada,keluargamu akan selalu merindukanmu. Tapi tidak dengan ku. Dan ini lah aku "Bintang" meskipun aku tak pernah bersinar di keluargaku, tapi aku yakin suatu saat mereka akan menyadari ada sinar lain di dalam keluargaku..... Mulai; 29 april 2019 Selesai; 28 april 2020

Kisah ini hanya tentang Narren. Tentang kehidupannya bersama kedua orang tuanya, Galaxy dan Adell. Haruskah ia bersyukur karena menjadi anak mereka? Yaa.. mungkin saja. Tapi asal kalian tau. Menjadi anak dari pasangan suami istri yang berjiwa anak ABG itu ada enaknya ada pahitnya. Begitulah yang di rasakan Narren. Dan lagi, kisah ini juga masih memuat Tentang Narren. Tentang keputusannya tinggal bersama kedua orang tuanya. Ternyata menguak satu Fakta yang selama ini telah ia lupakan. Lantas bagaimana lika-liku kehidupan Narren? Apakah hanya menemui kebahagiaan ataukah kesedihan lah yang selama ini mengikutinya?. Warning ⚠⚠⚠ Terdapat bahasa kasar. Jangan di tiru ya 😉

Devin tidak pernah mau dilahirkan sebagai anak diluar ikatan suci pernikahan. Tapi Devin mengerti semuanya adalah kehendak tuhan, yang mau tidak mau harus kita terima. Devin juga tidak pernah sekalipun menyalahkan takdir dan tuhan, walaupun tidak tidak jarang ia mengeluh. Tapi Devin yakin semua yang tuhan berikan pasti ada hikmahnya. Devin hanya berharap, lahirnya dia ke dunia ini, tidak untuk menyusahkan keluarga dan juga orang lain.

Ini semua adalah tentang Dirga yang harus kalah oleh dirinya sendiri. Tentang Dirga yang harus tunduk sebab gagah dan hebatnya diri. Remuk redam tak lagi kokoh berdiri. Kemudian dia tergugu perih .... "Kalah, aku mengaku kalah."

Apa yang harus Aldi lakukan jika keluarganya saja tak berbagi rahasia dengannya? Haruskah Aldi menyalahkan saudara kembarnya karna telah merebut semua yang harusnya juga dirasakan Aldi? Tapi, seiring berjalannya waktu, badai itu membesar, dan membuat Aldi merasakan sakit yang berkali lipat. "Gue capek hidup kalo gini caranya"

[Trigger warning! Efek yang kalian rasakan setelah membaca cerita ini di luar tanggung jawab dan kuasa penulis.] We all here have our own struggles. Hal tersebut adalah sesuatu yang pasti dalam hidup, yang tidak dapat ditentang lagi. Itu pula yang dirasakan oleh Rome. Ia sama seperti kalian. Ia pun memiliki masalahnya sendiri. Memiliki "luka"-nya sendiri. Tak terhitung berapa banyak goresan yang pernah ditorehkan dunia padanya hingga detik kau membaca kalimat ini. Sampai pada akhirnya, ia tidak dapat merasakan luka itu lagi. Kau tahu? Tingkatan sakit yang paling sakit adalah ketika kau sudah tidak dapat merasakan apa-apa lagi. Dan itulah yang dirasakan oleh Rome. Semuanya terasa kebas. Semuanya terasa begitu biasa. Semuanya terasa bagaikan bagian dari hidupnya yang mustahil untuk dihilangkan. Namun tetap saja, luka itu tidak akan pernah hilang dan akan selalu terasa sakit ketika dunia lagi-lagi menggoresnya. Bukan soal fisik, namun soal jiwanya. "Sometimes you gotta bleed to know that you're alive and have a soul." -Twenty One Pilots-

"Hidup bagaimanapun jalannya tetap harus dijalani". -Abiyana Adinata Nugraha- "Penyesalan adalah sesuatu yang pasti akan terjadi". -Abyan Aditya Nugraha-

"Karena gua kakak lo! Gua yang akan ngelindungin lo! bukan lo yang melindungi gua! jadi jangan bersikap seolah-olah lo pelindung gua dan bikin gua keliatan kaya kakak yang gak berguna!" Alexandar Alvin. "Apa lo tau seberapa takutnya gua saat lo di bawa masuk ke dalam ruangan ICU? apa lo tau seberapa sesak nya nafas gua saat gua ngeliat penyakit lo kumat? Rasanya gua pengen mati saat itu." Alexandar Kevin. "Gua jatuh cinta bukan karena siapa lo, tapi karena kebaikan hati lo." Alya Septian. 24 Febuari 2017

Hidup Choi Siwon tiba-tiba harus berantakan karena kehadiran seorang namja 18 tahun yang mengaku sebagai anaknya. #1 Donghae - September, Oktober 2018 #1 Siwon - November 2018

Elzan sebentar lagi tinggal nama. Itu yang gua yakini sebelum ketiduran. Tapi lihat? Gua bangun lagi kayak bayi baru lahir. Ditangisi mama dengan wajah lega. Papa di sebelah kiri menahan diri antara mau ngamuk dan mau meluk. Tapi bukan itu yang penting. Kenyataannya gua masih sanggup bangun lagi. Sementara entah tadi atau kemarin, atau entah kapan, gua ga tau sekarang udah berapa jam terlewat. Gua jelas-jelas udah ngamuk obat tidur sampe kenyang. Dengan semua rasa sakit yang gua rasain waktu itu, kenapa sekarang gua masih di sini ?