Brilian, seorang mahasiswa hukum berusia 20 tahun, berhasil bekerja part time di Kafe Ruang Temu Rasa, milik pria yang selama 1,5 tahun terakhir dicintainya diam-diam. Saat perasaannya bersambut, ia harus menghadapi mantan pacar si pria yang posesif dan psycho, serta perasaan adik sang pria, yang juga sahabat baik Brilian sendiri. *** Brilian (Bri) bersahabat baik dengan Dimas. Selain mereka, ada juga Adri dan Toro yang tergabung dalam WhatsApp Group pertemanan "Manis Manja Group". Suatu hari, tanpa ada angin dan hujan, tiba-tiba saja Dimas meminta Bri menjadi pacarnya. Padahal selama ini Dimas tidak menunjukkan perasaan apa pun padanya. Usut punya usut, Bri tahu kalau Dimas dan Larung sedang taruhan, siapa yang punya pacar lebih dulu akan terbebas dari kewajiban mengurus kafe Ruang Temu Rasa, kafe keluarga yang hidup segan mati pun tak mau. Masalahnya adalah tidak ada yang tahu bahwa selama ini Bri mencintai Larung, kakak Dimas yang juga terlibat taruhan itu. Dimas akhirnya berhasil memenangkan taruhan, dan Larung diharuskan mengurus kafe. Kabar baiknya lagi, Brilian yang sedang butuh uang tambahan, diterima bekerja part time di RuTem. Bekerja di RuTem membawa kabar baik untuk hubungan Bri dan Larung. Kesempatan untuk lebih dekat dengan pujaan hatinya itu terbuka lebar. Sayangnya, ketika perasaannya mulai bersambut, Bri tahu bahwa ternyata mencintai Larung itu sama sekali tidak mudah. Dalam sekejap, hidupnya penuh dengan masalah. Dan lagi pula ... Hey! Kan sekarang ini status Bri adalah pacar Dimas, meski hanya pura-pura. Kok bisa dia lupa poin sepenting ini? Cover by: Ilafi @pinetreeforest Start: 15 Desember 2019 Finish: 07 September 2020

R : 16+ Maaf ceritanya masih belum direvisi. •••• Aku adalah Raisa Swan. Gadis berumur 16 tahun. Aku kelas 2 Senior High School. Aku nerd dan aku adalah bahan bully-an semua temanku. Tunggu apa aku bisa sebut mereka semua temanku? Entahlah. Aku sendiri dan aku broken home. Tidak ada yang bisa aku banggakan selain keterpurukanku. Sampai suatu hari aku harus mendapatkan guru yang sangat dingin tapi tampan. Dia langsung mengklaim aku sebagai matenya. Entahlah maksudnya apa. Ada satu kenyataan yang membuat hariku berubah. Dia bukanlah manusia. Dia memiliki mata hitam saat dia marah. Jujur aku takut! #2 Werewolf - 09 april 2016 #1 Werewolf - 14 april 2016 ••••• Cerita ini sedang tahap revisi. Jika menemukan typo, atau kata-kata yang masih salah, bisa di komen.

Hari demi hari, mereka menghitung saat-saat mereka bersama. Hari demi hari, keadaan berbeda, berbagai kenangan tercipta. Hari demi hari, tangis dan tawa menyertai wajah polos keduanya. Hari demi hari, mereka mulai lebih banyak belajar tentang kehidupan. Bahwa rasa sakit dan perih pasti akan ada. It's not a love story. It's a forever-love story. *** "For the first time.. I cried a lot because of a Wattpad Short Story" - seorang pembaca Days With You. [Can be read only for Half Hour!] Hak Cipta terlindungi.