katatiwi
- Reads 70,899
- Votes 5,060
- Parts 43
Jadi tulang punggung keluarga sejak belia membuatnya sangat menyukai uang. Ia banting tulang melakukan pekerjaan apa saja asal bisa makan. Asal bisa memberi keluarganya makan. Setiap kesempatan akan coba ia raih. Setiap peluang akan berusaha ia dapatkan.
Menjadi Brand Manager sudah menjadi incarannya. Setidaknya dengan posisi dan tanggung jawab yang sebesar itu, ia tak akan risau lagi untuk urusan finansial. Ia tak harus mengambil pekerjaan di akhir pekan. Ia hanya ingin sedikit saja punya waktu untuk dirinya sendiri tanpa memikirkan tunggakan.
Ketika kesempatan itu menyapa, ia tahu bahwa pilihannya hanya satu. Ambil dan terus maju. Masalahnya posisi itu tak datang cuma-cuma. Ia tak jadi brand manager atas merek yang sudah ada. Gaji dan bonus yang ditawarkan memang melampaui ekspektasi, tapi yang jadi persoalan adalah merek yang ia kelola ini milik seseorang sebelumnya.
Sialnya lagi, seseorang ini pernah membuat hampir kehilangan pekerjaan sebelumnya.
Dan lebih sial lagi, seseorang ini harus menjadi partnernya dalam bekerja.
Tapi jika ia mundur, keluarganya tak akan bisa makan. Mampukah ia menjalani semua ini? Akankah ia mengambil kesempatan yang ada di depan mata dan menerjang semua badai yang siap menelannya