Islamic Rom/Fam
3 stories
Kahfi dan Yumna by ReynBee
Kahfi dan Yumna
ReynBee
  • Reads 3,450,753
  • Votes 200,483
  • Parts 90
Hidup Shahila Ayu Meidina Harish (Yumna) berubah sejak dia naksir Al Kahfi Ganendra Atmadja (Kahfi). Kahfi si anak jurusan sebelah alias Ekonomi yang satu kampus sekaligus satu fakultas dengannya, anggota geng Kenno cs yang paling nggak neko-neko, ternyata adik sahabat kakaknya. Kepribadiannya yang alim, ganteng, sopan, dan menawan jelas membuatnya tergila-gila. Tapi sayang, sifat luarnya yang begitu cuek dan dingin mengakibatkan Yumna sulit mendapat perhatian. Dan bagi Kahfi, Yumna hanyalah gadis manja yang menyusahkan. Sangat jauh dari tipe idealnya. Kalau bukan karena Yumna adik sahabat abangnya, mana mau dia terlibat dengan gadis seperti itu. "Terus gimana anaknya, Mas? Cantik?" "Biasa." "Apa?" "Yumna, kan? Iya. Biasa aja." "Wah, kurang ajar. Yumna yang cantik ala-ala Chinese gitu lo bilang biasa?! Gue ulang, biasa?! Jadi, maksud lo Yumna itu biasa aja?! Lah, terus yang cantik itu menurut lo yang kayak gimana, ha? Kayak Zulaikha? Lo tahu emang mukanya Zulaikha itu gimana? Atau lo udah kepedean kalau ganteng lo udah ngalahin Nabi Yusuf?" "Bunda setuju. Mas Fi ini udah gaya-gayaan segala. Mau nyari bidadari atau istri? Kalau nyarinya bidadari jangan di sini. Di sini itu dunia, bukan khayangan." "Yang cantik itu yang berhijab." Kahfi yakin dia tidak akan tertarik pada Yumna. Tapi, mana dia tahu. Allah itu Maha membolak-balikkan hati manusia. PS: cerita remaja romantis berbumbu islami pertamaku _____ Copyright © 2019
Jingga di Atas Kopi [TERBIT] by swp_writingproject
Jingga di Atas Kopi [TERBIT]
swp_writingproject
  • Reads 136,371
  • Votes 18,671
  • Parts 40
Tentang Asa dan Rasa dari pahit dan manisnya berbagai farian kopi. Awalnya semua baik-baik saja. Meski Caliana Mahvash tak memiliki seorang ibu, ia masih mendapat perhatian cukup dari sang bapak, Halim. Namun, karena kesalahan yang ia ambil, memunculkan kesalah pahaman lain yang berujung pada kekecewaan. Hingga bapak dan anak itu dihadapkan pada dua ujung jalan bercabang. Bisakah kesalah pahaman itu terselesaikan? Sebelum Allah meminta salah satunya untuk beristirahat?