Ini adalah kisah cinta yang begitu rumit. Dan susah untuk di jelaskan. Diantara cinta masa lalu dan orang yang dia cintai ada didalam kehidupannya sekarang. Sedangkan dia harus memilih diantara kedua cowok itu. Apakah dia akan memilih masa lalunya dan menghubungkan lelaki yang dia cintai kedalam dunia friendzone? Atau dia akan memilih lelaki yang dia cintai dan meninggalkan masa lalunya? "Lo suka gue?" "Gatau" _______________ Penasaran sama kisah cinta yang begitu rumit ini? Baca aja ya sekarang dan tinggalkan jejak kalian disana. Jika tidak keberatan kalian juga boleh masukin cerita ini ke perpustakaan kalian, biar waktu author update kalian tau❤ [Update kalo ada mood hehe] ⚠️NO PLAGIAT⚠️ INI CERITA REAL MIKIR PAKE OTAK GUE SENDIRI✔ Velna ^2019

*NOT STORY ABOUT COOL BOY* Apa yang membuat kalian berharap? Apa yang kalian harapkan dari harapan? Apa yang membuat kalian mengharapkan harapan? "Percaya adalah cara agar tetap yakin dengan terwujudnya harapan, namun jangan lupa juga untuk mempersiapkan segala kemungkinan dari ketidakterwujudannya sebuah harapan" *GANTI COVER* ---------------------------------------------- #2 in cinta tulus (04 Februari 2021) #2 in surat (08 September 2021) #4 in menunggu (10 September 2021) Cerita ini murni dari imajinasi sebelum tidur dan saat jam 1 siang 🌸

(HIATUS) || Aku tidak mau lagi jatuh cinta. Semua cowok yang kusuka pada akhirnya jadi menyukai Mimi. Teman cowok deketku, tetanggaku, adik kelas, kakak kelas yang aku sukai, jika mereka bertemu dengan Mimi, mereka akan menyukainya dan jatuh cinta padanya. Aku hanya sebatas alat dan perantara bagi mereka dan Mimi. Aku tidak membenci Mimi, bukan kesalahan dia untuk terlahir cantik dan menyenangkan. Ini salahku, dengan bodohnya selalu berharap akan ada cowok yang tulus menyukaiku apa adanya. Lagipula aku selalu mengatakannya bukan? Mimi itu teman, musuh, sahabat dan saudara terbaikku! Ini bukan lagi cerita tentang aku yang mengalah soal cinta, tapi soal aku yang menyerah pada apa yang mereka sebut cinta. Karena pada akhirnya, cowok hanya akan menyukai yang cantik, imut, tinggi dan seksi. Aira ☆☆☆☆☆ "Enak aja asal ngomong! Ngga semua cowok kayak gitu!" - Ryan "Gue ngga akan pernah percaya lagi sama omongan manis semua cowok!" - Aira "Terserah! Yang pasti gue bukan cowok kayak gitu!" - Ryan "Kakek gue bilang, kalo semua maling ngaku, yang ada penjara penuh!" - Aira "Gue cuma bakal suka sama cewek yang gue suka! Ngga peduli dia cantik, jelek, imut, gemuk, item, putih! Apa masalahnya? Gue suka orangnya, bukan fisiknya! Gue suka apa adanya dia!" "......Dia itu siapa?" - Aira "----" - Ryan ☆☆☆ Selamat membaca cerita fiksi remaja karanganku! Kritik dan Saran sangat diperlukan! (Cerita ini sedang diperlombakan dalam event KWI 2019 oleh @KomunitasWattpd45 ) ©Asterflow 2019

[Fast Update!!!] "Taringnya menggigitku dengan keras. Rasanya sangat sakit di awal lalu kemudian sirna dan berganti menjadi sebuah kenikmatan yang luar biasa. Rasanya lebih menyenangkan dari pada mabuk dan seks ... Aku ingin menyerahkan diriku sepenuhnya padanya." ~ Keana "Waktunya tidur tuan putri. Sudah saatnya kau menjadi milikku." ~Leonardo Axelle ••• Harusnya Keana tak mengusut lebih dalam kasus hilangnya salah satu mahasiswi di kampusnya--Seharusnya Keana memang tak pernah pindah ke tempat terkutuk itu. Pertemuannya dengan pangeran haus darah adalah sebuah kesalahan

Abrisam Elazar Aksara dan Ibrahim Elzattan Araya adalah saudara kembar. Aksara sangat terkenal playboy, suka clubbing, namun ia juga ramah kepada semua orang terutama gadis-gadis yang tertarik padanya. Araya, ia humoris, pintar, dan selalu bisa mencairkan suasana. Kehidupan mereka baik-baik saja, hingga sebuah kejadian mengubah mereka menjadi sosok yang berbeda. Aksara menjadi dingin, kaku, dan tak tersentuh. Sedangkan Araya, ia terpaksa harus menyembuhkan mentalnya dan berhenti bersekolah. Namun ketika Melva Anthalia datang, semesta seolah membuat kebetulan-kebetulan yang akhirnya membuat mereka terjebak cinta segitiga. Akankah kedatangan Melva menyembuhkan luka lama mereka atau justru semakin membuat penderitaan mereka terasa nyata? Copyright © 2019 by Deealova. Cover by @Nananajeymin.

Beberapa detik tatapan mereka beradu. Athur menajamkan tatapan saat Milla terus menatap matanya. "Jangan berani tatap gue!" "Kenapa? Mata lo sakit?" Bukan mundur. Milla malah semakin maju. "Jangan lihat mata gue!" tegas Athur memalingkan wajah. "Oo jadi lo itu sakit mata? Atau mata lo ada beleknya ya? Dih jorok." "Diam!" Milla tersenyum menantang. Ia pindah posisi di depan Athur sehingga cewek itu semakin leluasa menatap mata Athur. Milla mempertajam penglihatan. Ia penasaran, memang ada apa di mata Athur. "Mata lo baik-baik aja. Gak merah tuh," ucapnya bak seorang dokter spesialis mata. Athur menunduk menatap mata Milla penuh amarah. "Minggir." Satu kata keluar penuh penekanan. Bukan Milla jika segera mundur saat ada hal yang menyenangkan. Milla malah semakin maju dan menatap mata beriris hitam pekat itu. "Jangan-jangan mata lo katarak ya. Atau malah mata lo punya virus menular jadi orang lain gak boleh lihat mata lo," ucap Milla bernada berlebihan. Sampai-sampai ia membelalakan mata, membuka mulut serta meletakkan kedua tangan di pipi. Emosi yang sejak tadi Athur kendalikan kini sudah di ujung tanduk. Baru kali ini ada orang yang berani menatap matanya. Bahkan sedekat ini. Apalagi baru kali ini kata-kata dingin Athur tidak mempan. Saat semua orang menunduk ketika Athur mengedarkan pandangan. Milla berbeda. Saat semua orang takut untuk berbicara dengan Athur. Milla berbeda. Dan saat semua orang diam ketika Athur berbicara. Milla berbeda. Tatapan Athur lurus pada mata Milla. "Gue akan buat lo nyesel berani tatap mata gue!" tegasnya bernada mengancam.