Dunia telah berubah. Kini, bukan penjajah yang akan menghancurkan dunia, tetapi sebuah pemikiran yang telah dimanipulasi oleh seseorang yang hanya memikirkan masa depan tanpa mau melihat ke belakang. Semua orang berambisi menciptakan sebuah inovasi, teknologi kini semakin merajalela menguasai dunia. Tapi, pernakah kamu bertanya, adakah orang yang berani menentang tatanan semesta? Sederet rumor yang tidak berdasar muncul dan menyebar begitu saja. Sebuah sekolah yang diselimuti banyak misteri dan kasus hilangnya seorang siswa. Kini, seorang dalang tengah asik tertawa sembari memainkan sebuah cerita. Lily Farasati, seorang gadis cantik yang memiliki potensi melihat peristiwa kilas balik. Ia menjadi target dari "manusia berotak mesin". Di saat kesulitan dan ketakutan terus menghantui Lily, ia mampu bertahan karena dilindungi dua cowok. Kelvin Adijaya, cowok tampan, dan jago bela diri ini sangat menyayangi Lily serta Devara Garenza, cowok tsundere yang selalu siap membantunya. Rintangan yang dilalui ketiga remaja tersebut cukup sulit. Hilangnya kepercayaan satu sama lain hingga masalah percintaan membuat mereka mengalihkan pandangan dari ancaman terbesar. Dapatkah mereka memecahkan kasus tersebut? Dapatkah misteri yang bertahun-tahun terkubur rapat akhirnya dapat terkuak? "Bahkan, orang terdekatmu pun tidak selamanya menyelamatkan ...." © UFO - SAHA (Annisa, Aster, dan Agisna), 2021

"Jalinan kita hanya teman, namun kuharap kau adalah masa depan." Kata orang tidak ada persahabatan yang murni antara lelaki dan perempuan. Lalu bagaimana dengan Rania dan Rama yang sudah menjalin persahabatan sejak kecil? Adakah perasaan aneh yang menyelinap di antara mereka atau justru sebaliknya?

Sebuah sajak puisi yang sederhana, berkisahkan perjalanan cinta yang penuh dengan lara. Apakah sajak ini akan membawa mereka pada harsa yang anindita? Atau sendu yang akan tercipta? Semesta akan menjawab segala tanya, tawa, dan air mata yang bernada, waktu akan melangkah menuju jawaban yang dinantikan. Mengambil sudut pandang dari seorang cewek dan cowok, Bagaimana cara mereka menanggapi sebuah rasa yang tak berirama? Apakah perbedaan tak akan menyatukan? Atau perbedaan menjadi pelengkap cinta yang sempurna?

Ketika bibir tak dapat berucap, tarian pena menciptakan deretan aksara ditengah keheningan sang senja, sebuah untaian puisi sederhana tak disangka mampu melelehkan seseorang yang ia harapkan.