"Senja Memberi Cerita Pada Semesta." Almeer Ikhbar Rafasya. ☁☁ Terkadang sesuatu yang tak pernah di inginkan dapat terjadi dalam hidup ini. Apakah semua adalah salah takdir? Banyak orang yang menyalahkan kesalahan atas dirinya pada takdir. Padahal takdir berjalan sesuai apa yang telah Tuhan janjikan. Marah? Bukanlah solusi dari permasalahan. Kecewa? Bisa membuat hati menjadi keru. Menangis? Semakin membuat perih pada luka. Lantas. Apa yang harus dilakukan selain 'bersyukur, ikhlas, dan bersabar'. ☁☁ "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim 14: Ayat 7) ~~ Salam Sayang, Indahnursf Note: Akan direvisi setelah selesai. Sertakan sumber jika ingin mengutip.

Seperti gelombang lautan, dia akan datang menghampiri ketika kamu merasa tenang. Namun, ketika kamu berusaha mengejarnya, gelombang itu akan semakin menjauh darimu. Kupikir, kamu datang untuk sebuah alasan kebahagiaan. Tidak, memang bukan itu tujuanmu. Kenyataanya kamu hadir sebagai peluru. Romansa indah bersamamu itu bagaikan semu, tak pernah menemukan ujung titik temu. Semesta tak berpihak padaku, membiarkanmu pergi semakin menjauh. Aku? Gadis biasa yang tak mahir memahami soal cinta. Bahkan, tak bisa menolak ketika rasa itu hadir dari Rabb-Ku untukmu. Untuk, Sakha. Dari : Gadis yang selalu mengangumimu di penguhujung doa.

"Memilih tanpa harus mengakhiri." --- Katanya persahabatan itu jauh lebih segalanya daripada cinta. Tetapi, bagaimana jika cinta itu melibatkan Rabb-Nya? Ini tentang Luthfan yang pada akhirnya harus memilih antara menolong sahabatnya atau mempertahankan cintanya. "Tidak ada manusia yang ingin berada pada posisi sebuah pilihan. Pilihan yang pada akhirnya memutuskan untuk memilih. Pada dasarnya memilih akan menyakiti salah satu perasaan yang tidak bersalah. Memang kejam, tetapi begitulah kenyataannya." - Kaisar Luthfan Mabruk untuk perempuan berbeda namun saling memiliki kesan yang sempurna.

Dia begitu tangguh Dia begitu kuat Mungkin bisa dibilang, dia tidak terkalahkan. Itulah Ravindra Aryan Pranaja. Siapa yang tidak suka dengan sosoknya? Walaupun kenakalan sudah diambang batas, kaum hawa tidak mempermasalahkannya karena wajah yang ia miliki begitu rupawan. Kemewahan juga salah satu faktornya. Dari banyaknya kaum hawa, tidak ada yang pernah berhasil mengetuk pintu hatinya. Sampai suatu ketika, ada masa di mana ia akhirnya tunduk pada kekuatan cinta. Hingga membuatnya menjadi sosok yang tak lagi dikenali karena perubahannya. Inilah kisah Ravindra Aryan Pranaja. Seseorang yang kuat namun dapat luluh dan takluk kala cinta menyapa dunianya.

Apa yang kamu lakukan diusia 17 tahun? Aku tersenyum, "Bertahan untuk tetap hidup." Bertahan dari kejinya manusia di muka bumi ini. Melawan waktu yang selalu haus darah. Menyerang setiap amarah rasa bersalah. Itulah aku, Mirza. Rusa yang hidup di hutan tidak hanya mencari makan tapi juga bertarung atau melarikan diri dari predator. Namun, nyamuk yang kecil juga tak mampu terhindar dari kematian. Dan satu lagi jawabanku, "Menemukan cinta." Sebuah fenomena yang tak pernah kukenal sebelumnya. Cintamu dan cinta-Nya.