non kpop
2 stories
I am in danger [TERSEDIA DI GRAMEDIA] by zaimnovelis
zaimnovelis
  • WpView
    Reads 31,568,872
  • WpVote
    Votes 1,155,176
  • WpPart
    Parts 54
"Jika lo mau aman bersekolah di sini, lo juga harus menghindari dua orang yang lebih berbahaya dari guru BK," kata Lisya penuh penekanan. Ocha meneguk ludah. Ia mendengarkan penjelasan Lisya dengan seksama sembari bersiap mencatat. Demi menjaga beasiswa yang diterimanya, ia harus sangat berhati-hati. Ia tidak mau beasiswanya dicabut dan membuat orang tuanya terbebani dengan biaya sekolah. "Pertama, lo harus menghindari Sean Aureliano Radeya. Dia ketua geng dari kelas XI IPA-A. Itu orangnya!" Lisya menunjuk seorang anak laki-laki yang tengah asyik membaca buku dengan kaki yang diletakkan di atas meja. Mata Ocha memicing, melihat dengan benar seorang anak laki-laki tampan berambut acak-acakan. Anak laki-laki yang dimaksud Lisya tak terlihat berbahaya meskipun tingkah lakunya tak sopan, meletakkan kaki seenaknya di atas meja. Meskipun demikian, Ocha tetap mengangguk dan mencatat nama Sean ke dalam bukunya sebagai daftar orang kedua yang harus dihindari setelah guru BK. "Kedua, Axel Sharafat Ardiaz. Dia ketua geng dari kelas XI IPS-A. Menurut gue, dia lebih berbahaya dari pada Kak Sean. Nah itu dia!" Lisya menunjuk seorang anak laki-laki tampan berambut agak gondrong. "Tapi kenapa mereka berbahaya? Kalau mereka bisa masuk ke kelas A, bukankah berarti mereka itu jenius?" Ocha bertanya-tanya. "Oh my oh my oh my God! Mereka itu ketua geng. Mereka suka merokok, balapan liar, clubbing, bullying, dan tawuran," bisik Lisya. Walaupun berbisik, intonasi Lisya masih penuh penekanan. "Terus, kenapa mereka nggak dikeluarkan?" "Itu karena ayah mereka adalah pemilik sekolah ini. Siapa yang berani mengeluarkan mereka? Bahkan Pak kepala sekolah nggak berani karena takut dipecat." By : Zaimatul Hurriyyah Highest rank #1teen fiction 22 Nov, 5-8 Des 2018 #1 di hastag romance tgl 16 April 2019
Stockholm Syndrome (COMPLETED) by fazzastyles48
fazzastyles48
  • WpView
    Reads 1,051,479
  • WpVote
    Votes 61,032
  • WpPart
    Parts 100
"Berikan tangan mu" ucapnya. Bagai kerbau yang di cocok hidungnya aku mengulurkan dua pergelangan tanganku yang membiru kearahnya dan membiarkan Savio mengunci keduanya di dalam borgol. "Savio..." lirihku saat merasakan dinginnya besi menyentuh lebamku. "Aku tak mengizinkan mu membuka suara, Hazel!" teriaknya yang seketika membuat air mataku kembali mengalir deras. Aku tetap diam saat ia menarik ku agar berdiri kemudian ia kembali mengunci borgol ku pada rantai yang entah sejak kapan sudah tergantung di langit-langit. Membuat kedua tanganku terangkat di atas kepalaku dengan sangat mengenaskan. Aku menggigit bibir bawahku dengan keras, menahan gejolak tangis yang ku rasa akan segera pecah. "Malam ini kau akan tidur disini, aku menghukum mu" bisik Savio di telingaku. "You wanna run? You can not, Hazel" lanjutnya. Aku semakin terisak. "I'll never Leave if you keep on holding me this way" ucapku parau. Savio sejenak termenung sebelum kembali memberiku seringaian terbaiknya. "You're gonna wish you never left me" bisiknya sebelum ia bergerak untuk mengecup sudut bibirku. Dan tangisku benar-benar pecah saat mendapati ia menarik diri lalu menghilangkan dirinya di balik pintu. Meninggalkan ku seorang diri di tengah kegelapan.