Project Antologi Semusim
4 stories
Semusim di Bandung [SELESAI] by swp_writingproject
swp_writingproject
  • WpView
    Reads 94,873
  • WpVote
    Votes 11,468
  • WpPart
    Parts 33
Allahummaghfir-lii wa tub' alayya, innaka antat tawwabur rahiim. "Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha penerima taubat lagi Maha penyayang." [HR. Tirmidzi, no.619] Blurb: Keberangkatan Alan dari Kota Daeng menuju Kota Kembang ternyata tidak begitu mulus. Beberapa menit sebelum pesawatnya lepas landas, ia diperhadapkan dengan satu persoalan. Hingga membuatnya tidak bisa mengatur logika berpikir, emosi yang tak tertahankan di diri Alan membuat Fatimah menitikkan air mata di pintu keberangkatan. Berawal dari peristiwa tersebut, Abdul Salam harap-harap cemas dengan tingkah anak sematawayangnya yang nyatanya belum juga berubah. Kekanak-kanakan, dan egoistis. Sejatinya, berbagai nasihat telah Salam haturkan, selebihnya ia serahkan pada Allah yang tahu seperti apa nasib anaknya di tanah rantau kelak. ***
RENTAN: Semusim di Praha [OPEN PO] by swp_writingproject
swp_writingproject
  • WpView
    Reads 115,563
  • WpVote
    Votes 18,917
  • WpPart
    Parts 24
Definisi hijrah dari sudut pandang yang tak terwakili. Kata siapa bertassawuf di era modern itu mustahil? (Ditulis oleh Sahlil Ge) Blurb: Sudah berkali-kali mendapat panggilan pulang untuk meneruskan estafet obor syiar, Sultan El Firdausy masih saja berusaha mencari alasan lain untuk tidak pulang dan menolak. Bertahun-tahun yang lalu dirinya sangat siap untuk itu, sampai pada sebuah tragedi dirinya mundur perlahan. Terlalu banyak alasan yang menggiring nyalinya untuk berhenti maju. Dirinya harus bahagia, imannya harus dibangunkan, ketakutannya harus dilawan, terapinya harus dientaskan. Sementara itu pesantren harus segera ada yang meneruskan. Sajadah imam di mihrab sana tak bisa dibiarkan sepi tanpa pelantun. Dan lagi, Astrid dan Fathan kecilnya tak bisa ditinggal terlalu lama. Sultan harus menjadi suami yang utuh, dan Ayah yang siap menanggungjawabi semuanya. Sebuah penelitian akademis membawanya dari Istanbul ke Praha. Melewati semusim dingin di sana. Bertahan dalam segala konflik diri. Seperti meraih permukaan dari dasar segara. Seperti melarikan diri dari gelap menuju terang. Dan andai saja kembali pada pelukan kasihnya tak sesulit itu pula. Fraktal salju menggulir dari langit. Menggigil. Praha mengantarnya pada satu kehangatan baru. Yang pada akhirnya mendesak ia untuk mendefinisikan ulang semua yang memang sudah seharusnya. Dan menentukan pilihan. [Update setiap Kamis dan Minggu]
Semusim di Seoul by swp_writingproject
swp_writingproject
  • WpView
    Reads 40,093
  • WpVote
    Votes 6,364
  • WpPart
    Parts 21
"Untukmu cahaya hijrahku, kuharap Allah menanamkan rasa yang sama di hatimu." Blurb : Luka yang menghampiri hati, sering membuat logika tak berfungsi. Itulah yang terjadi pada Arnand Askandar. Pernikahannya yang gagal dengan Lyra, membuatnya tak bisa berpikir jernih. Ditambah iman yang lebih tipis dari kertas, memudahkan setan menguasai hati hingga ia mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya. Namun, untunglah masih ada yang berhasil menghalangi niatnya itu. Dan, untuk melupakan luka akibat pernikahan yang gagal, ia memilih pergi ke Korea, tepatnya Seoul. Akan tetapi, di sana ia malah bertemu gadis dengan wajah yang sama persis dengan Lyra, wanita yang meninggalkannya. Hanya saja ada perbedaan pada gadis bernama Im Se Hyeon itu. Gadis itu takkan pernah ia gapai jika masih menjadi Arnand yang sekarang. Update setiap hari Senin dan Kamis
Semusim di Los Angeles by swp_writingproject
swp_writingproject
  • WpView
    Reads 16,859
  • WpVote
    Votes 2,123
  • WpPart
    Parts 11
[Update setiap hari Senin dan Jum'at] "Aku akan kembali mengambil bolpoin ini. Tunggu dan aku akan mengkhitbahmu segera." *** Musim panas di Los Angeles memberi rupa pada empat orang bernama Salar, Anisa, Althaf, dan Fatma bahwa amarah tidak akan memberi arah. California adalah saksi bisu sebuah langkah perubahan begi keempatanya melalui konflik batin sulit diungkapkan, yaitu kebenaran dan akan lebih rumit apabila keikhlasan mendampingi. Lantas bagaimana cara untuk keluar? Salar Fahrezan juga menyangka hidupnya berubah setelah mengenal seorang wanita bernama Anisa dengan segala masa lalunya, di antara permasalahan Althaf dan Fatma. Bukan hanya itu, wanita berkerudung itu telah membukakan kebekuan hati Salar yang sejak dulu tidak pernah peduli akan itu. Namun dia ragu apakah siap menanggung masa lalu Anisa yang dulunya sempat terjerumus ke dalam jurang. Begitulah kira-kira, lewat cerita ini manusia seolah dituntut untuk kembali kepada-Nya memohon ampun dan meminta petunjuk hingga akhirnya keempatnya sadar untuk apa manusia hidup di dunia. Bismillah, lewat Hijrah Series ini saya, Aila Radit, mengajak para laki-laki di dunia untuk berubah menjadi lebih baik. Dengan umur yang sudah berkepala dua dan belum menikah, buku ini saya tulis untuk persiapan kita sebagai calon-calon imam yang diridloi Allah. Aamiin. Copyright. Aila Radit. 2019. Spiritual Writing Project