Alternating current atau arus bolak-balik, dimana listrik mengalir dengan arah yang berubah-ubah. Sama seperti Louis dan Lian yang arahnya berlawanan, tapi ketika berbalik arah karena arus bolak-balik, mereka tidak pernah pas-pasan.

Setiap orang pernah berbohong. Dan Nala bersumpah, tak ada yang boleh tahu kebohongan kecil miliknya. Setelah sebuah insiden besar di masa lalu, ia memutuskan untuk memulai hidup baru di sekolah asrama elit: Luminara Academy. Nala berbohong untuk memulai hidup baru yang lebih baik. Dia harus berpura-pura menjadi orang lain, dan ia pikir itu cukup-asal ia tak dikenal, tak diingat, tak dicurigai. Nala hanya ingin hidup damai, jauh dari sorotan. Namun, hidup di Luminara jauh dari kata damai. Sekolah ini dipenuhi aturan tak tertulis, hierarki kejam, dan satu tradisi menakutkan yang disebut Kutukan Zeus-dengan Kartu Merah bergambar petir sebagai simbolnya. Kartu yang menjadi tanda bahwa kau telah menjadi target seluruh sekolah. Dan ketika satu kartu merah muncul di tangannya, Nala akhirnya sadar.. menebus kesalahan jauh lebih sulit daripada bersembunyi darinya.

Kegunaan mulut itu untuk bicara, tapi sepertinya Louis Tomlinson tidak sependapat denganku.

The more you touch her, the more she gets bruised. Let's just say, her skin is... untouchable. Narration written in Bahasa Indonesia // Dialogue written in English. Copyright © 28thOfJuly 2015

Sebuah surat yang berisikan teka-teki misterius dari seseorang yang tak dikenal oleh Grace Tomlinson yang terus berlanjut sampai si misterius itu mau memberitahu siapakah dia sebenarnya.Grace Tomlinson adalah seorang gadis cantik yang sangat populer disekolahnya dan sang pengirim surat itu bukanlah orang yang populer disekolah hanya diantara teman-temannya mungkin?. Penasaran dengan short story ini? Silahkan klik read/ atau add direading list kalian. [completed✔] Copyright © 2014 by jaehyunpooh. All Right Reserved

#1-Remaja out of 179K Stories. 28-12-19 "Jika aku mampu mengagumi mu dalam senyap, bisakah kamu membalasnya dalam gaduh?" Awalnya aku sama dengan mereka, seorang gadis pemburu Senja. Awalnya akupun tergila-gila, pada Senja yang ingin dimiliki semua. Namun, aku tersadar satu hal; bahwa senja nyatanya hanya kilas belaka. Dia Senja, Senja yang sempat aku genggam, Senja yang sempat aku banggakan, sekaligus Senja yang membuat banyak goresan, tak lupa ia juga pembawa tawa. Untuk pertama kalinya, aku jatuh pada Senja, juga untuk pertama kalinya, aku jatuh sejatuh-jatuhnya.