Aurora Kiera Loredan Wanita berparas cantik, memiliki khidupan sempurna dan juga memiliki segalanya . Harus menghadapi kenyataan pahit. Penghianatan dari calon tunanganya. Yang terpergok berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Ketika hatinya tengah di olak alik. Tanpa permisi, datang lah sang casanova Nicholas Abraham McConnell, seorang Billionaire muda, memiliki fisik yang bisa di katakan nyaris sempurna. Yang dengan lancangnya mencium Aurora tanpa permisi. Dan lebih parahnya lagi. Pria itu hanya penasaran ingin merasakan bagaimana hangatnya wanita itu ketika di ranjangnya. Bagaimana Aurora bisa menghindari pria itu, sedangkan tanpa permisi pria itu mulai memasuki hati Aurora secara perlahan. Lalu, bagaimana Aurora bisa menerima pria itu. Jika dalam hatinya Ia masih di hantui bayang-bayang penghianatan dari tunangan dan juga sahabatnya sendiri. Mampukah Aurora menghindari pria itu. Atau malah justru sebaliknya. Ia sendiri jatuh ke pelukan sang casanova itu sendiri. Entah lah hanya Tuhan dan gadis itu lah yang tau. "Tak usah naif nona.! Kau akan tetap berahir di ranjangku ,," "Dalam mimpimu Nicholas.!" WARNING 21+ (Mengandung konten dewasa bagi yang di bawah umur mohon pengertianya) Penokohan, alur,latar dan tema cerita ini murni imajinasi penulis. jika terdapat kesamaan nama tokoh, tempat dan hal lain murni ketidak sengajaan. Happy Reading.

[TAMAT] Disaat semua sudah berjalan lancar, Aurora justru menghancurkan segalanya. Kepulangan dari Singapura ternyata menjadi modal awal lika-liku kehidupannya. Mencinta tanpa terbalas, dicinta tanpa membalas. Hatinya terus bertanya-tanya, apa yang sedang dan harus ia lakukan? ** [Adegan flashback berulang-ulang, mohon dimaklumi] Romance - Teen Fiction - Spiritual

Seorang gadis cantik yang terjebak di masa putih abu-abunya dalam ketidakpekaannya, Aurora. Azka selalu ada untuknya namun harus menerima kenyataan zona amannya harus tergeser akan keadaan Vino sang senior. Namun Tuhan telah menuliskan Takdir dengan pasti. Setinggi dan seberapa tebalnya Batas Penglihatan itu, jika sudah waktunya akan menipis dan yang ada dibaliknya akan terlihat dengan sendirinya. semua hanya permainan waktu. Jika takdirnya berkata kamu kan terlihat, kamu akan tetap terlihat meskipun harus mengenal kata "Terlambat." [07/01/2016]