DeaFresty8's Reading List
3 stories
Dipsha  [TELAH TERBIT] by Nadainun13
Nadainun13
  • WpView
    Reads 18,320,329
  • WpVote
    Votes 182,090
  • WpPart
    Parts 15
[FOLLOW SEBELUM BACA ] (SUDAH TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA) PART SUDAH DI HAPUS SECARA ACAK. [#1 teenfiction] [#1 remaja] [#1 fiksi] [#1 Masasma] Memiliki sahabat yang kurang waras emang harus memiliki kesabaran yang besar. Seperti yang Echa rasakan ketika mempunyai tiga sahabat yang otaknya miring semua. Dia harus rela mempertaruhkan harga dirinya akibat tantangan sialan yang salah satu sahabat berikan. Pradipta Virgama, kakak kelas Echa yang katanya memiliki wajah tampan dan pintar tetapi bagi Echa pria itu malah mirip seperti Monster. Dan sialnya dia di paksa untuk menembak kakak kelasnya itu. Lalu bagaimana kisah mereka setelah itu? Yuk langsung aja baca. Orang bijak tidak akan menilai suatu karya sebelum ia menuntaskan nya.
PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ] by maulidyaspu
maulidyaspu
  • WpView
    Reads 13,145,319
  • WpVote
    Votes 371,275
  • WpPart
    Parts 71
Sifatnya yang BadBoy tidak membuat cowok itu kehilangan para fans disekolah atau bahkan dimanapun ia berada. Cowok berparas tampan bahkan sangat tampan,dengan badan tegap,rambut acak-acakan dan yang paling penting bibir nya yang merah muda,menambah ke sexy an pada dirinya. Raka Adipura. Apakah ada seseorang yang bisa membuat Raka lebih baik lagi?
PERFECT BAD COUPLE (TERBIT)  by DianYustyaningsih
DianYustyaningsih
  • WpView
    Reads 27,399,437
  • WpVote
    Votes 1,666,239
  • WpPart
    Parts 93
Beberapa detik tatapan mereka beradu. Athur menajamkan tatapan saat Milla terus menatap matanya. "Jangan berani tatap gue!" "Kenapa? Mata lo sakit?" Bukan mundur. Milla malah semakin maju. "Jangan lihat mata gue!" tegas Athur memalingkan wajah. "Oo jadi lo itu sakit mata? Atau mata lo ada beleknya ya? Dih jorok." "Diam!" Milla tersenyum menantang. Ia pindah posisi di depan Athur sehingga cewek itu semakin leluasa menatap mata Athur. Milla mempertajam penglihatan. Ia penasaran, memang ada apa di mata Athur. "Mata lo baik-baik aja. Gak merah tuh," ucapnya bak seorang dokter spesialis mata. Athur menunduk menatap mata Milla penuh amarah. "Minggir." Satu kata keluar penuh penekanan. Bukan Milla jika segera mundur saat ada hal yang menyenangkan. Milla malah semakin maju dan menatap mata beriris hitam pekat itu. "Jangan-jangan mata lo katarak ya. Atau malah mata lo punya virus menular jadi orang lain gak boleh lihat mata lo," ucap Milla bernada berlebihan. Sampai-sampai ia membelalakan mata, membuka mulut serta meletakkan kedua tangan di pipi. Emosi yang sejak tadi Athur kendalikan kini sudah di ujung tanduk. Baru kali ini ada orang yang berani menatap matanya. Bahkan sedekat ini. Apalagi baru kali ini kata-kata dingin Athur tidak mempan. Saat semua orang menunduk ketika Athur mengedarkan pandangan. Milla berbeda. Saat semua orang takut untuk berbicara dengan Athur. Milla berbeda. Dan saat semua orang diam ketika Athur berbicara. Milla berbeda. Tatapan Athur lurus pada mata Milla. "Gue akan buat lo nyesel berani tatap mata gue!" tegasnya bernada mengancam.