Taehyung melihat sepasang manusia di langit.

Kalau kau merasa familiar dengan apa yang tertuang di dalam sini. Barangkali kita sama?

[ on going. ] Kehidupan di tahun-tahun yang lalu, membuat memoar-memoar buram di pojok pikiran kembali sembari menangis melipat tungkainya di sisi ruang rumah tua reyot ini. Kemudian gadis itu datang menghampiri, mengenalkan diri dengan senyum yang cantik. Namun memar lebam di bagian tangan dan kaki membuat sebuah tetes kecil jatuh di pipi dan mengalir saat malam hari, tanpa diketahui. Ia ingin melindungi, padahal titel pemangsa sudah hadir dalam darahnya-dalam tubuhnya-yang tidak pernah mengenal belas kasih. Taehyung tahu. Namun ia ingin melihat senyum itu. Tanpa tangis sesak lagi saat tertidur. 20/4. SweetLisianthus, meja kayu.

❝I'm truly sorry, but it's time you got to be your own quarterback.❞ ──────────── Park Jimin • Female OC © yourdraga 2020

Jeon Aurum tersesat di labirin memori tanpa arah, berputar-putar tanpa menemui celah cahaya. Terus-menerus semakin masuk ke dalam inti labirin. Lalu dia datang, sekali lagi Jeon Jungkook tinggal karenanya.

[antologi puisi] pada puisi-puisi yang nona sembunyikan tatkala tengah di kekang nestapa, sepatutnya tak kau bakar dan raibkan, sebab puisi-puisinya adalah saksi akan derita yang pernah mampir memporak-porandakkan sang nona begitu hebatnya. ©mi-casa 2019 pict from pinterest

﹙ bahasa ¦ 이필릭스's au﹚ ❝ tentang rasa dan karsa yang merengkuh jingga cakrawala. ❞ semibaku//lowercase' ©hwyjinn,2O18

[sebuah saran: gunakan tipe huruf monospace ukuran minimal] oh, beginikah rasanya menjadi sebuah negara yang dilupa oleh pemuda harapan esok di tanah orang asing?

Tahu kau hal apa yang paling tidak adil di dunia ini? Ya, itu dia. Tuhan menulis naskah komedi. Setiap orang adalah pemeran utama bagi dunianya sendiri: meronta, membuat orang lain tertawa. [KUMPULAN CERPEN] ©2017

❝ Tidak ada tempat dengan sebutan rumah di dunia ini, bagi Rimbi. ❞ ©hidrolisis | 2018