TitisDanastri's Reading List
3 stories
Devil BrOthEr by fa_chanyeol
fa_chanyeol
  • WpView
    Reads 79,061
  • WpVote
    Votes 3,137
  • WpPart
    Parts 9
((udah END)) di angkat oleh keluarga berada sebagai anak angkat, mendapatkan kasih sayang orang tua, senang? Pasti. tapi, di dunia ini tak ada kebahagiaan yang sempurna. sama halnya dengan hidup Anna walau mendapat kasih sayang dan hidup berkecukupan, masih ada luka yng harus terima,dari sang kakak angkat. Harap bijak 15+ Karna ada unsur kekerasan dikit Cover bukan punya saya Cover dari pin walaupun cerita aq jelek tapi aq cuma mau ngasih tempe. 🚫jangan di plagiat ya:)🚫
Removed [HIATUS] by RansSiGembel
RansSiGembel
  • WpView
    Reads 10,838
  • WpVote
    Votes 294
  • WpPart
    Parts 23
"Kehidupan seseorang itu nggak lengkap kalo nggak ada sakit sakitnya~" "Karna aku udah sakit. Eh, eum-sakit dulu yang aku rasain. Maka sekarang udah sakit, balas." "Lalu, Mati. Mati. Mati." "Iya kan Yah, Bun?" Karna nyawa tak perlu di bayar nyawa, hanya butuh peringatan saja. Love yourself ♡ @Myslf_rans
PERFECT BAD COUPLE (TERBIT)  by DianYustyaningsih
DianYustyaningsih
  • WpView
    Reads 27,398,570
  • WpVote
    Votes 1,666,207
  • WpPart
    Parts 93
Beberapa detik tatapan mereka beradu. Athur menajamkan tatapan saat Milla terus menatap matanya. "Jangan berani tatap gue!" "Kenapa? Mata lo sakit?" Bukan mundur. Milla malah semakin maju. "Jangan lihat mata gue!" tegas Athur memalingkan wajah. "Oo jadi lo itu sakit mata? Atau mata lo ada beleknya ya? Dih jorok." "Diam!" Milla tersenyum menantang. Ia pindah posisi di depan Athur sehingga cewek itu semakin leluasa menatap mata Athur. Milla mempertajam penglihatan. Ia penasaran, memang ada apa di mata Athur. "Mata lo baik-baik aja. Gak merah tuh," ucapnya bak seorang dokter spesialis mata. Athur menunduk menatap mata Milla penuh amarah. "Minggir." Satu kata keluar penuh penekanan. Bukan Milla jika segera mundur saat ada hal yang menyenangkan. Milla malah semakin maju dan menatap mata beriris hitam pekat itu. "Jangan-jangan mata lo katarak ya. Atau malah mata lo punya virus menular jadi orang lain gak boleh lihat mata lo," ucap Milla bernada berlebihan. Sampai-sampai ia membelalakan mata, membuka mulut serta meletakkan kedua tangan di pipi. Emosi yang sejak tadi Athur kendalikan kini sudah di ujung tanduk. Baru kali ini ada orang yang berani menatap matanya. Bahkan sedekat ini. Apalagi baru kali ini kata-kata dingin Athur tidak mempan. Saat semua orang menunduk ketika Athur mengedarkan pandangan. Milla berbeda. Saat semua orang takut untuk berbicara dengan Athur. Milla berbeda. Dan saat semua orang diam ketika Athur berbicara. Milla berbeda. Tatapan Athur lurus pada mata Milla. "Gue akan buat lo nyesel berani tatap mata gue!" tegasnya bernada mengancam.