Namaku Hulya. Kisahku berawal dari masa-masa yang katanya paling indah. Yup! itulah masa SMA. Dia teman sekelasku, orang yang menjadikanku miliknya seutuhnya. Namanya Fahri. Tak pernah terpikirkan olehku bahwa aku akan bersanding dengannya dan tak ku sangka dia memendam rasa kepadaku sejak SMA. Fahri tergolong laki-laki yang paling disegani di sekolah, karena prestasi-prestasinya yang banyak menjuarai olimpiade matematika. Haruskah aku merasa beruntung menjadi orang yang terpilih bersamanya? Kurasa tidak. Cinta kita tidak semulus drama Korea. Pernikahan kita pernah tertunda bahkan hampir dibatalkan. Terjadi pandemik sebuah virus di negara kita saat itu. Aku bahkan tak pernah membayangkan Fahri akan menjadi salah satu korban pandemik virus itu. Aku yang telah menaruh rasa padanya merasa takut kehilangannya. Aku tak ingin cintaku berakhir bahkan sebelum aku memulainya. inilah kisahku, kisah perempuan akhir zaman yang berjuang mendapatkan cintanya.