cukup sekali duduk.
34 stories
kebiasaan normalmu by nona-hujan
nona-hujan
  • WpView
    Reads 8,103
  • WpVote
    Votes 1,591
  • WpPart
    Parts 2
inilah dirimu dan kebiasaan yang kamu anggap normal. --- the pict: https://pin.it/7xjyld252wii6u
deformasi by nona-hujan
nona-hujan
  • WpView
    Reads 7,176
  • WpVote
    Votes 1,409
  • WpPart
    Parts 1
[1/1] Gilang adalah siswa yang baik. Setidaknya begitu, sampai ia merasa lelah. Semestinya memang tak seperti ini, tetapi Gilang tak memiliki pilihan lain. [digubah di tahun 2017 oleh nona-hujan]
palamarta by nona-hujan
nona-hujan
  • WpView
    Reads 10,597
  • WpVote
    Votes 2,307
  • WpPart
    Parts 1
[1/1] Hai, aku Arumi. Pardedea Arumi Bunga. Siswa kelas 5 SD yang bercita-cita menjadi tukang bersih-bersih di kereta. Unik, kan? [digubah di tahun 2017 oleh nona-hujan]
(B)ilang by nona-hujan
nona-hujan
  • WpView
    Reads 19,539
  • WpVote
    Votes 3,606
  • WpPart
    Parts 4
[bukan cerpen cinta-cintaan] Negeri ini membutuhkan suara kita, Sadewa, meski taruhannya adalah nyawa. Ketahuilah, mereka membungkam setiap orang karena mereka takut pada jiwa ksatria yang tumbuh pada diri orang baik yang berkata benar. Sebagaimana yang tertanam di jiwa kakakmu. Maka tetaplah menjadi orang baik yang selalu meneriakan kebenaran.
Siomay dan Perbincangan Sekali Duduk by nona-hujan
nona-hujan
  • WpView
    Reads 18,903
  • WpVote
    Votes 5,185
  • WpPart
    Parts 3
[3/3] amati sekitar. barangkali, kamu yang selanjutnya dinanti-nanti oleh seorang Tukang Siomay Edan untuk berbincang-bincang dalam sekali duduk. dia memang orang asing, tapi ... gak ada salahnya kan kalau kamu coba?
Kalau Hujan Sudah Berhenti by prohngs
prohngs
  • WpView
    Reads 34,085
  • WpVote
    Votes 4,585
  • WpPart
    Parts 1
[1/1] "Kapan kau pergi dari situ?" tanyaku. "Kau bisa sakit." Seperti yang sudah-sudah, gadis itu menjawab, "Kalau hujan sudah berhenti."
Sampah #3: Lelehan Lilin Pertiwi by kontradiksi
kontradiksi
  • WpView
    Reads 8,820
  • WpVote
    Votes 2,019
  • WpPart
    Parts 1
"Selamat ulang tahun, Ibu!" teriak sebuah suara yang familiar. Suara itu kemudian hilang, digantikan pelukan erat. Kedua lenganku membalas dekapan anak kesayanganku. Pelukannya terasa hangat, mengingatkanku akan perjuangan ayah, Nusantara, saat mendirikan Majapahit dulu. Batavia sekarang sudah dewasa, meski masalah mengompolnya belum juga sembuh. Aku merengkuh tubuhnya yang bau dan penuh polusi, mengenali kali-kalinya yang hitam dan halaman-halamannya yang botak. Apa pun yang terjadi, aku tetap bangga dengan Batavia. Menjadi ibu kota memang berat, aku paham betul. Biar pun wajah Batavia selalu terlihat menganggumkan, badannya dipenuhi sampah. Sampah yang mungkin setinggi gedung-gedung pencakar langit yang tampak di wajah putraku itu. Tapi tak apa, Batavia. Bersabarlah. Sebentar lagi tanggung jawabmu akan dipindahkan ke Borneo. [Sekarung Sampah Untuk Indonesia #3] dipublikasi di Kompas Muda https://muda.kompas.id/2018/07/20/lelehan-lilin-pertiwi/
DIAM [1/1END] by penggilacoklat
penggilacoklat
  • WpView
    Reads 3,062
  • WpVote
    Votes 316
  • WpPart
    Parts 1
Cukup dalam diam aku menyukaimu~
Kaktus(1/1) by penggilacoklat
penggilacoklat
  • WpView
    Reads 1,697
  • WpVote
    Votes 201
  • WpPart
    Parts 1
Teman ku bilang cinta itu semanis permen. Ibu ku bilang cinta itu menguatkan kita. Kenyataannya? Cinta itu seperti kaktus Indah namun banyak duri yang dapat membuat mu terluka.
Moka & Vanilla [1/1End] by penggilacoklat
penggilacoklat
  • WpView
    Reads 3,970
  • WpVote
    Votes 384
  • WpPart
    Parts 2
Teruntuk, Vanilla. Dalam surat ini, ada rahasia yang ingin aku katakan padamu. Sebuah rahasia yang selama ini sengaja ku sembunyikan agar pertemanan kita tetap terjalin selamanya. Kenyataannya, rahasia itu tidak bisa aku sembunyikan lebih lama lagi. Kamu harus tau. Baiklah, aku harap kamu siap menerima kenyataan yang sebenarnya. Setelah ini, kamu boleh memilih. Kamu boleh menjauh atau tetap menjadi temanku. Terserah, itu pilihan mu. Aku tak memaksa.