"Aku sadar, perasaanku hanya sebatas goresan pena di atas kertas yang telah usang."

Awalnya Tzuyu menganggap semua kehidupannya mulai menapaki kata sempurna. Menikahi pria idaman yang sangat ia cintai, mendapatkan keluarga baru yang menerimanya sangat baik hingga keberhasilan karir yang dicapai sang suami mulai merambah ke titik puncak. Di usia pernikahan yang terhitung muda, Tzuyu dan Jungkook menyadari betul bahwa ke depan rintangan mereka semakin terjal. Agaknya mulai tumbuh dan bersinar dari titik bawah adalah pilihan yang tepat. Sebuah rumah mewah menjadi awal semua mimpinya akan beewujud. Namun, keduanya tak pernah menyangka bahwa di sana rumah tangganya akan terhambat oleh mimpi-mimpi yang tak pernah mereka mimpikan.

Ketika cinta datang namun tak selalu memihak, apa yang akan kau lakukan? Rasa itu hadir dengan sendirinya, membuat siapapun tak bisa lagi mengelak. Hidup adalah anugerah Tuhan bukan? Tiada luka yang akan mendatangkan bahagia. Lantas bagaimana jika cinta dan harapanmu pada kenyataannya tak bisa selalu menggenggam keyakinan, akankah kau mundur? Jadi, lebih baik mana? Orang yang sangat kau cintai atau orang yang dipilihkan Tuhan untukmu?

Jika cinta bukan pilihan, maka kita tak bisa memilih tentang siapa yang akan kita cintai. Sejatinya hati yang menuntun rasa ini berlabuh, dan hati sendiri yang memilihnya. Tentang bagaimana sungai yang mengalir dan menemukan muaranya, pun dengan sebuah rasa. Tak ada air yang bisa memilih alirannya, pun dengan seseorang yang tak bisa memilih jalan hidupnya. Seperti curah hujan yang turun ke bumi, menyatu dan bersama mencari lautan, seperti itulah kisah kita, tentang bagaimana kita bertemu, bersama dan mencari akhir yang bahagia.

Hidup adalah pilihan tanpa bisa memilih apa yang telah dipilihkan Tuhan untuk kita. Bertemu dengannya adalah takdirku, dan mencintainya adalah nasibku. Takdir dan nasib yang begitu kejam atau Tuhan yang menginginkanku untuk belajar mencintai tanpa pamrih? Karena kenyataannya, mencintainya adalah duka bagi diriku, tapi karena duka itu aku bahagia