Intaaannnn_
- Reads 516
- Votes 52
- Parts 12
Dalam dingin, kehangatan itu muncul.
Membalut meringkus es batu.
Mencacah setiap jengkal apa-apa yang keras.
Menggerus kepadatan yang membekukan.
Dengan demikianlah. Inilah Jelaga. Si Pria dingin yang mulai merasakan apa itu kehangatan yang membuat jantungnya berdebar. Yang hanya tersenyum ketika 'satu'-nya merangkul tawa-tawa. Yang bibirnya terkulum sebab mata cerah dengan tawa meledak dari 'satu'
Satunya yang cantik, satunya yang baik, dan satunya yang membuat kepalanya terisi penuh oleh kehangatan-kehangatan yang ia lakukan.
"Untukmu satu, dengan kertas usang, dan lirihan ucapan yang terungkap seiring desingan angin perlahan. Kini kuucapkan, bahwa aku jatuh pada ucapan yang membuatku rapuh dan ringkuh dalam satu waktu. Untukmu satu, aku mencintaimu"
-jelaga.