Aku tidak tahu kenapa semua ini harus terjadi. Terlalu banyak masalah yang harus aku hadapi. Bahkan masalah itu bukan hanya berasal dari orang lain, namun juga orang-orang terdekat yang sangat aku sayangi. Aku tidak pernah mengira bahwa kehancuran sedikit lagi menjemput ku. Tidak tahu harus sampai kapan aku menjalani ini semua, tapi sebelum itu aku harus menyadari bahwa aku masih memiliki kesempatan untuk berproses dan melepaskan semua yang harus ku tinggalkan. Aku pasti bisa. -Intan Briona- *** Credit cover : pinterest

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya menyukai seseorang yang ternyata juga memiliki rasa yang sama sepertimu? Mungkin itu sudah biasa terjadi. Pernahkah kamu tahu bagaimana rasanya saling menyukai tapi sama-sama tidak mengetahui serta memahami perasaan masing-masing? Apakah dengan cara seperti itu seseorang diujung sana dapat tahu apa yang kamu rasakan? Hum...sepertinya tidak. Tentu saja hanya dengan cara mengungkapkan semuanya terasa lebih jelas. *** Menurut gua, dia itu menyebalkan dengan segala sikap cueknya. Kadang kala dia juga bisa bersikap manis pada saat yang bersamaan. Rasa ingin memiliki seakan meningkat. Ah! iya, gua harusnya cukup sadar. Masih untung bisa dekat dari pada tidak sama sekali. Huhh! Dia seperti membangun tembok pembatas agar tidak ada yang bisa menggapai hatinya. -Reisya- Dari awal dia memang beda dari yang lain. Sikap dan tindakan yang dilakukan begitu natural dan tidak berlebihan. Setiap melihat matanya selalu saja ada dorongan untuk terus larut di dalam tatapan indah itu. -Alva- ••••

Berawal dari pertemanan biasa berubah menjadi cinta membuat Arabella Cassia Frederick harus terkurung dalam pesona seorang Damar Elvano. Layaknya kisah pasangan biasa mereka hanya perlu saling melengkapi. Namun, Damar Elvano menjadikan beberapa hal yang sudah semestinya dilakukan sebagai aturan yang tidak boleh dilanggar. "Ara, lihat mata gue deh," ujar lelaki itu masih dengan setelan sekolah yang rapi. Merespon ucapan dari teman lelakinya Ara pun menatap manik gelap itu. "Udah, kenapa? Mata lo kelilipan? Mau gue tiupin?" "Mata gue baik-baik aja, tapi hati gue yang gak baik-baik aja setiap dekat sama lo," ungkapnya menatap Ara dengan tatapan yang sulit diartikan. Terlalu dalam untuk diselami. "Apaan sih lo, bercanda mulu deh," Ara salah tingkah. "Gue serius. Kalau lo bisa baca, di mata gue ada masa depan kita yang indah," menjeda ucapannya. "Ara, mulai detik ini gue Damar Elvano menjadikan Arabella Cassia sebagai pasangan dalam susah maupun senang kehidupannya. Mau gak jadi pacar gue? Pilihannya antara iya atau iya."