Gadis itu selalu sendirian, tidak punya teman dan seperti diasingkan dari kota kelahirannya sendiri. Lalu tiba-tiba saja berita kematiannya datang. Dan itu sudah cukup memberiku alasan untuk kembali ke kota itu lagi. Gadis itu bunuh diri dan kini pemakamannya tiba-tiba dikunjungi oleh seisi kota ini. Ironi sebenarnya, sejak dulu seisi kota ini tidak pernah peduli dengan keberadaannya. Kepedulian itu justru muncul saat dia sudah mati. Tapi semakin lama, aku justru semakin merasa itu bukan lagi kepedulian. Itu sebuah sandiwara untuk menutupi hal mengerikan yang dilakukan kota ini pada gadis itu. Copyright © 2016 by Indah Thaher

Jatuh cinta itu lumrah, mengagumi itu wajar. Menjadi tidak wajar bila semuanya diungkapkan secara verbal sebelum waktunya. Ini kisah tentang dua orang remaja yang menginjak dewasa. Brunfelsia Aisya dan Kim Senja. Saling cinta dan mendamba dalam doa. Saling mengagumi dalam hati. Menaruh harap pada sang pemilik hati dan hidup. Lika liku hidup ditengah perjuangan untuk mewujudkan mimpi besar mereka. Menyembunyikan ketertarikan satu sama lainnya. Hingga tiba waktunya, menyatukan cintanya dalam ikatan doa menyempurnakan separuh agamanya

"Lo tuh susah banget sih dibilangin nya kalo gue bilang masuk sekarang ya masuk!"kata Elisa kesal "Lo jangan ngatur ngatur hidup gue!lo gak berhak ngatur hidup gue El!jangan mentang mentang lo ketua OSIS jadi seenak nya sama gue!"kata Kenzie Elisa diam. "Gue cuman pengen lo baik!gue cuman pengen lo berbubah!gue pengen lo gak bad!"kata Elisa

(Squel Azahra) Ketua Osis, Ketua kelas, Ketua basket, Hampir semua Organisasi Di pimpin oleh Seorang "ZIDAN TENGKU ADNAN" Oleh sebab itu dia dijuluki "Leader " Di Sekolah.