Cshevany13's Reading List
2 stories
GANGSTER [SUDAH TERBIT] by syaa__00
syaa__00
  • WpView
    Reads 15,757,249
  • WpVote
    Votes 698,086
  • WpPart
    Parts 84
[SUDAH TERBIT] Nasi Goreng Kambing mampu mengantarkan Lofa kedalam sebuah awal yang menyebabkan dirinya masuk kedalam kehidupan seorang ketua kelompok gangster yang terkenal didaerah rumahnya. "Dengan lo, gue belajar bagaimana menghargai nyawa seseorang" -Aksa Rais Badran Terkadang cinta memang dapat mengubah semuanya. Sekalipun sikap buruk menjadi baik, baik bisa menjadi buruk. "Tugas aku memastikan bahwa kamu itu baik-baik saja dan akan selalu seperti itu"-Nelofar Aurellia Chalondra Masa lalu mengantarkan Aksa kedalam hidup yang penuh dengan ke anarkisan "Masa lalu itu dilupakan dan disimpan, jangan pernah dibawa ke masa sekarang" -Nelofar Aurellia Chalondra [ETDAH MONMAAP TYPO BERTEBARAN] & Maaf cerita ini belum di Revisi, jadi masih banyak kata-kata yang salah. Terima Kasih •No. 1 in Teenfiction [1Sep,30okt 2019] •No. 1 in SMA [5 Sep 2019] •No. 1 in Bad Boy [6 Sep 2019] •No. 9 in Putih abuabu [6 Sep 2019] •No. 1 in FiksiRemaja [11 Sep 2019] •No 9 in Gangster [12 Sep 2019] •No. 1 in Remaja [27 Sep 2019] •No. 1 in Cinta [30 Oktober 2019] •No. 1 in putih abuabu [4 Januari 2020] •No. 2 in Tawuran [25 Januari 2020] •No. 4 in Aksa [25 Januari 2020] •No. 2 in Gangmotor [25 Januari 2020] Dipublikasi pada tanggal 21 Mei 2019
PERFECT BAD COUPLE (TERBIT)  by DianYustyaningsih
DianYustyaningsih
  • WpView
    Reads 27,397,263
  • WpVote
    Votes 1,666,167
  • WpPart
    Parts 93
Beberapa detik tatapan mereka beradu. Athur menajamkan tatapan saat Milla terus menatap matanya. "Jangan berani tatap gue!" "Kenapa? Mata lo sakit?" Bukan mundur. Milla malah semakin maju. "Jangan lihat mata gue!" tegas Athur memalingkan wajah. "Oo jadi lo itu sakit mata? Atau mata lo ada beleknya ya? Dih jorok." "Diam!" Milla tersenyum menantang. Ia pindah posisi di depan Athur sehingga cewek itu semakin leluasa menatap mata Athur. Milla mempertajam penglihatan. Ia penasaran, memang ada apa di mata Athur. "Mata lo baik-baik aja. Gak merah tuh," ucapnya bak seorang dokter spesialis mata. Athur menunduk menatap mata Milla penuh amarah. "Minggir." Satu kata keluar penuh penekanan. Bukan Milla jika segera mundur saat ada hal yang menyenangkan. Milla malah semakin maju dan menatap mata beriris hitam pekat itu. "Jangan-jangan mata lo katarak ya. Atau malah mata lo punya virus menular jadi orang lain gak boleh lihat mata lo," ucap Milla bernada berlebihan. Sampai-sampai ia membelalakan mata, membuka mulut serta meletakkan kedua tangan di pipi. Emosi yang sejak tadi Athur kendalikan kini sudah di ujung tanduk. Baru kali ini ada orang yang berani menatap matanya. Bahkan sedekat ini. Apalagi baru kali ini kata-kata dingin Athur tidak mempan. Saat semua orang menunduk ketika Athur mengedarkan pandangan. Milla berbeda. Saat semua orang takut untuk berbicara dengan Athur. Milla berbeda. Dan saat semua orang diam ketika Athur berbicara. Milla berbeda. Tatapan Athur lurus pada mata Milla. "Gue akan buat lo nyesel berani tatap mata gue!" tegasnya bernada mengancam.