SunFantasy
12 stories
Tulisan Sastra✔ by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 16,107,160
  • WpVote
    Votes 1,770,049
  • WpPart
    Parts 31
[SUDAH TERBIT] "Sahara, hidup itu perihal menyambut dan kehilangan. Kamu tahu lagu Sampai Jumpa-nya Endank Soekamti, kan? ya kira-kira begitu lah. Tapi kamu tahu alasan kenapa manusia punya perasaan? sebab itu adalah satu-satunya cara kamu mengingat dengan kesan yang tak habis-habis. Jadi jangan terlalu sedih jika menemukan kehilangan-kehilangan lainnya. Sedihlah seperlunya, lalu ingat bahwa sebenarnya kamu tidak benar-benar kehilangan. Sesuatu itu abadi dalam kenang yang kamu bawa dalam perasaanmu. Sampai sini paham, kan?" "Sastra, kamu lupa tentang satu hal. Semakin singkat suatu cerita, semakin dalam luka yang tertoreh. Kehilangan memang akan terus terjadi. Tapi kalau boleh aku memilih, aku belum siap kehilangan kamu." Catatan: baca cerita ini di rumah aja, jangan ditempat umum. Demi keselamatan kita bersama. Terima kasih. Copyright© Tenderlova, 2020 LovRinz Publishing Hak cipta dilindungi undang-undang.
Narasi, 2021✔ by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 4,014,039
  • WpVote
    Votes 673,170
  • WpPart
    Parts 31
[SUDAH TERBIT] BAGIAN KEDUA TULISAN SASTRA Bulan juni datang lagi. Padahal sisa-sisa juni tahun lalu belum sepenuhnya selesai. Beberapa sedih dan sesal masih tertinggal dan membekas dengan baik. Tapi setiap kali Nana mendongak dan menatap langit yang biru, ia selalu merasa, "Aku pikir setelah dia pergi, dunia akan runtuh. Tapi ternyata langit masih tinggi, burung masih terbang dan waktu masih berlalu." Tahun depan, bulan juni pasti akan datang lagi. Dan sebelum bulan itu datang lagi, Nana berharap, dia bisa menyelesaikan segala hal yang belum selesai. ©tenderlova, 2021 | Narasi, 2021
Colors in The Sky✔ by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 711,442
  • WpVote
    Votes 141,245
  • WpPart
    Parts 26
[SUDAH TERBIT] TRILOGI BAGIAN 3 Coloring is a matter of being sure or not sure. While drawing is a matter of can or cannot. And im sure to coloring your life, to drawing your dream plan. ©tenderlova2020, Colors in The Sky
Meant 2 Be✔ by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 657,554
  • WpVote
    Votes 111,782
  • WpPart
    Parts 26
[SUDAH TERBIT] BAGIAN KEDUA NARASI, 2021 Dulu, Lestari pikir bahwa dia adalah kelopak bunga dandelion yang terbang terbawa badai. Sejak muda, ia terbiasa melalang--menangkis segala macam cambukan hidup yang bisa saja meremukkan dirinya. Menginjak remaja, kelopak dandelion itu jatuh di sebuah tanah yang tandus, lalu hidup seadanya di tengah-tengah ketidak pastian semesta. Namun begitu dewasa, Lestari sadar bahwa dia bukanlah setangkai bunga dandelion yang tangguh. Bukan. Dia adalah sebuah kapal yang kehilangan jangkar. Kemudian badai datang jauh lebih besar dari sebelumnya. Kini, Lestari berlayar tak tentu arah. Dia tidak punya kompas, dan dia tidak bisa berhenti. Dia hanya bisa terus berlayar tanpa tahu kemana ia harus pergi. Suatu saat, bisakah kapal itu menemukan dermaga untuk bersandar? atau di tengah laut, dia akan tenggelam lalu hilang begitu saja dari peradaban? ©tenderlova, 2022 | Meant 2 Be, 2022
Extraordinary Kin: The Journey to Growing Up✔ by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 718,779
  • WpVote
    Votes 138,978
  • WpPart
    Parts 25
BAGIAN KEEMPAT TULISAN SASTRA Tidak ada remaja yang tidak memiliki masalah ketika mereka berumur 17 tahun. Di umur itu, akan ada banyak sekali ketakutan, kekhawatiran, dan keraguan. Tapi meskipun ada begitu banyak masalah, Kin Dhananjaya selalu percaya bahwa umur 17 tahun akan menjadi umur emas bagi dirinya. Meskipun dia selalu merasa bingung pada banyak hal, setidaknya dia ingin mempercayai satu hal; umur 17 adalah gerbang menuju kedewasaan. Segalanya memang rumit, tapi cepat atau lambat, kebahagiaan pasti akan datang. ©tenderlova, 2022 | Extraordinary Kin
Tinta Terakhir ✔  by Lilpudu
Lilpudu
  • WpView
    Reads 1,986,383
  • WpVote
    Votes 231,611
  • WpPart
    Parts 29
[Sudah dibukukan, part lengkap] versi novel bisa dipesan melalui shopee : penerbit.lovrinz01 Bagi Wisnu, hal yang paling menyakitkan adalah ketika dihadapkan dengan perpisahan. Karena mau bagaimana pun caranya, bagaimana pun keadaanya, perpisahan adalah hal yang paling Wisnu benci. Copyright- Lilpudu, 2O21
you again ✔ by 2002spicy
2002spicy
  • WpView
    Reads 4,910,066
  • WpVote
    Votes 210,545
  • WpPart
    Parts 41
❛❛Kita bertemu lagi. Lalu aku mulai mencintaimu seperti dulu lagi. Pada akhirnya kamu akan menyakitiku juga seperti dulu, kan? Begitu sederhana, namun dapat terpatri dengan indah di ingatanku. Kamu bukan hanya tentang masa laluku, bukan juga tentang sakit yang harus kurasakan saat itu. Ini tentang hati yang ingin jatuh padamu untuk kedua kalinya, tentang kamu yang entah peduli atau tidak dengan itu, tentang dia yang merebutmu dariku, dan tentang seseorang yang inginkan semua ini tidak terjadi.❞ ilustrasi cr. pinterest
GRAVITY [Tamat] by Pasha_Wahyudi
Pasha_Wahyudi
  • WpView
    Reads 727,609
  • WpVote
    Votes 54,991
  • WpPart
    Parts 86
"Lo itu gue ibaratin venus flytrap. Gue kupu-kupu-nya. Gue yang udah terperangkap di ruang lo. Mana mungkin bisa keluar. Bahkan kemungkinan terburuknya ialah sang kupu-kupu itu mati. Karna satu kali kesalahan hinggap di daun lo. Ya, begitulah sekiranya gue. Yang nggak bisa keluar dari radar lo. Dan resikonya juga cuman satu, menanggung sakit hati. Tapi over all bagi gue, lo itu versi lain venus flytrap yang paling membahagiakan!" [BOOK THREE KORELASI]
Unspoken by aliyahsavaa
aliyahsavaa
  • WpView
    Reads 136,906
  • WpVote
    Votes 7,568
  • WpPart
    Parts 36
Ini adalah kisah tentang seorang gadis yang menantang leukemia dengan senyum dan tawa-menyembunyikan luka yang tak pernah benar-benar sembuh. Ia begitu pandai menghibur dunia, padahal jiwanya sendiri perlahan runtuh; menahan perih sambil menggenggam harapan akan kesembuhan, harapan yang baginya terasa nyaris mustahil. Hingga suatu hari, ia bertemu seseorang yang menyalakan kembali api semangat hidupnya. Ia jatuh cinta tanpa sengaja, menyimpan kata-kata yang ingin ia ucapkan-namun ketakutan diam-diam menahan keberaniannya untuk bicara.